- Kemenhub mencatat penurunan kumulatif penumpang pesawat domestik menuju Bali selama periode Nataru 2025/2026.
- Penumpang internasional menunjukkan pertumbuhan positif lima persen meskipun terjadi penurunan signifikan di penerbangan domestik.
- Sebanyak 294 penerbangan tambahan terpakai, namun keterisian kursi (load factor) total hanya mencapai 72,589 persen.
Suara.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengakui ada penurunan jumlah wisatawan menuju ke Pulau Bali di masa natal dan tahun baru (nataru) 2025/2026. Hal ini terlihat dari jumlah penumpang pesawat secara kumulatif yang alami penurunan.
Menteri Perhubungan (Menhub), Dudy Purwanghandi, mengungkapkan penumpang pesawat domestik dari 18-30 Desember 2025 alami penurunan hingga 2 persen.
"Domestik dari tanggal 18 Desember 2025 ada penurunan sedikit, sekitar 2 persen. Tapi internasionalnya dari 18-30, plus 5 persen," ujar Menhub dalam media briefing di Jakarta, Rabu (31/12/2025).
Sementara, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Lukman F Laisa, menjelaskan pada masa tersebut sebanyak 929.638 orang telah berpergian dengan pesawat menuju Bali.
"Kalau kumulatif dari tanggal 18 sampai tanggal 30, itu minus 0,6 persen. Minus 0,6 persen artinya lebih kecil dari tahun 2024 dengan waktu yang sama," katanya.
Lukman menuturkan, penumpang pesawat tertinggi menuju Bali tercapat pada 28 Desember 2025 yang mencapai 82.445 orang. Raihan itu naik 12 persen secara dibandingkan periode yang sama tahun 2024.
"Akan tetapi, peningkatan penumpangnya tidak di domestik, tapi di internasional," katanya.
Namun, Lukman menyebut, jumlah penerbangan tambahan menuju Bali hampir terpakai semua. Dari 329 extra flight, sebanyak 294 extra flight telah terpakai.
Sayangnya, jumlah masifnya penerbangan tambahan menuju Bali itu tidak beriringan dengan jumlah keterisian atau load factor penebangan yang hanya 70 persen.
Baca Juga: Menhub Ungkap Alasan Kapal Wisata KM Putri Sakinah Labuan Bajo Diizinkan Berlayar
"Dari situ kita bisa melihat load factor yang terpakai itu totalnya hanya 72,589 persen, dari 18 ke tanggal 30 (Desember 2035). Jadi masih ada seat unutilized, 21.184 seat," pungkas Lukman.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Mobil Bekas yang Lebih Murah dari Innova dan Fitur Lebih Mewah
Pilihan
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
Terkini
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
Industri Pengolahan RI Loyo di 2025 Gegara Tarif Trump Hingga Geopolitik
-
Bahlil Buka-bukaan Amblil Langkah Berani Legalkan Sumur Rakyat
-
Jelang Tutup Tahun, Pemerintah Sita 70 Ribu Ton Batubara Ilegal
-
Impresif! Ini Sederet Capaian BRI dan Kontribusi untuk Negeri di Sepanjang Tahun 2025
-
Refleksi Akhir Tahun: IHSG Meroket 22% Sepanjang 2025, Pasar Menanti Prabowo di Pembukaan BEI 2026
-
Refleksi Satu Tahun MBG: Dari Intervensi Gizi Menuju Transformasi Ekonomi Nasional
-
Rupiah Berotot di Penghujung 2025, Menuju Level Rp 16.680
-
Menhub Ungkap Alasan Kapal Wisata KM Putri Sakinah Labuan Bajo Diizinkan Berlayar