Suara.com - Saham-saham di Wall Street berakhir bervariasi pada Jumat (Sabtu pagi WIB 27/2/2016), setelah diperdagangkan dalam kisaran ketat karena pertumbuhan ekonomi negara itu direvisi naik menjadi satu persen pada kuartal keempat 2015.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 57,32 poin, atau 0,34 persen, menjadi ditutup pada 16.639,97. Indeks S&P 500 merosot 3,65 poin, atau 0,19 persen, menjadi berakhir di 1.948,05. Indeks komposit Nasdaq bertambah 8,27 poin, atau 0,18 persen, menjadi 4.590,47.
Menurut estimasi kedua yang dirilis Departemen Perdagangan AS pada Jumat, produk domestik bruto (PDB) meningkat pada tingkat tahunan sebesar satu persen pada kuartal keempat 2015, mengalahkan konsensus pasar 0,4 persen.
Dalam perkiraan sebelumnya, peningkatan PDB riil untuk kuartal keempat 2015 adalah 0,7 persen.
"Angka kedua PDB kuartal keempat mengejutkan, meskipun gambaran yang mendasari moderasi pada akhir tahun lalu tetap tidak berubah. Sementara pertumbuhan belanja konsumen sedikit lebih lemah daripada laporan awal, konsumsi secara keseluruhan tumbuh 3,1 persen pada 2015, pertumbuhan terkuat sejak 2005," kata Sophia Kearney-Lederman, seorang analis ekonomi di FTN Financial.
Dalam laporan terpisah, Departemen Perdagangan mengumumkan bahwa pada Januari, pendapatan pribadi AS meningkat 79,6 miliar dolar AS, atau 0,5 persen, dan pengeluaran konsumsi pribadi meningkat 63 miliar dolar AS, atau 0,5 persen.
Pasar saham di luar negeri secara luas meningkat pada Jumat. Saham Tiongkok ditutup lebih tinggi menyusul penurunan tajam hari sebelumnya, dengan Indeks Komposit Shanghai naik 0,95 persen menjadi ditutup pada 2.767,21 poin.
Pasar ekuitas Eropa membukukan keuntungan yang mantap. Indeks acuan DAX Jerman di Bursa Efek Frankfurt melonjak 1,95 persen, sedangkan indeks acuan FTSE 100 Inggris menambahkan 1,38 persen.
Untuk minggu ini, saham unggulan Dow naik 1,5 persen, dan indeks lebih luas S&P 500 melompat 1,6 persen, sedangkan teknologi Nasdaq naik 1,9 persen. (Antara)
Berita Terkait
-
IHSG Ambruk Pasca Menteri Keuangan Diganti: Ada Peluang Rebound?
-
Prediksi IHSG Hari Ini di Tengah Penguatan Bursa Asia dan Sentimen Wall Street
-
IHSG Berbalik Arah! Simak Sentimen Pasar Jelang Pidato Jerome Powell
-
Analisis IHSG Hari Ini di Tengah Pelemahan Wall Street
-
IHSG Diprediksi Mampu Bertahan Meski Tertekan Aksi Jual Asing
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
APBN 2026 Dikaji Ulang, Indonesia Upayakan Penurunan Tarif AS
-
Daftar Aset Emas Lelang KPK: Ini Cara Daftar Lelang Online dan Ikut Bidding
-
Permintaan Tinggi, Pasokan Terbatas: Saatnya ART Diakui Sebagai Pekerja Profesional
-
Kuota KPR Subsidi Bertambah, BTN Targetkan Kredit Tumbuh 9 Persen
-
Pemerintah Fasilitasi UMKM Perumahan untuk Akses Pembiayaan
-
DANA Kaget Sesi Malam, Masih Ada Rp 99 Ribu, Siapa Cepat Dia Dapat
-
Kolaborasi BRI dan Kemenimipas: BLK Nusakambangan Jadi Harapan Baru WBP
-
Kerja Cepat, Besok Menteri Purbaya Salurkan Rp 200 Triliun ke 6 Bank Termasuk BSI
-
4 Link DANA Kaget Malam Ini Dapatkan Saldo 279 Ribu Secara Cuma-cuma
-
Pendiri Es Krim Ben & Jerry's Kecam Unilever: Ini Bukan Lagi Merek yang Kami Bangun