Suara.com - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih rendah pada Jumat (Sabtu pagi WIB 27/2/2016), karena dolar AS yang lebih kuat memberikan tekanan terhadap logam mulia.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman April kehilangan 18,4 dolar AS, atau 1,49 persen, menjadi menetap di 1.220,40 dolar AS per ounce.
Dolar AS yang lebih kuat mendorong para pedagang menjauh dari aset "safe haven" emas, ketika indeks dolar AS naik pada Jumat. Indeks adalah ukuran dari dolar terhadap sekeranjang mata uang utama.
Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar naik maka emas berjangka akan jatuh, karena emas yang diukur dengan dolar menjadi lebih mahal bagi investor.
Emas berada di bawah tekanan lebih lanjut karena Departemen Perdagangan AS pada Jumat merilis laporan produk domestik bruto untuk kuartal keempat tahun lalu, yang menunjukkan ukuran PDB meningkat satu persen, lebih baik dari yang diperkirakan.
Logam mulia diletakkan di bawah tekanan lagi ketika laporan terpisah yang dirilis Jumat oleh Departemen Perdagangan AS menunjukkan Pendapatan dan Pengeluaran Pribadi inti naik 0,3 persen pada Januari dari Desember.
Laporan tersebut juga menunjukkan pendapatan pribadi meningkat 0,5 persen pada Januari. Semua angka dalam laporan ini lebih baik dari yang diperkirakan.
Untuk minggu ini, emas berjangka mengalami penurunan 0,84 persen.
Perak untuk pengiriman Mei turun 48,5 sen, atau 3,19 persen, menjadi ditutup pada 14,714 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April turun 11,9 dolar AS, atau 1,28 persen, menjadi ditutup pada 915,10 dolar AS per ounce. (Antara)
Berita Terkait
-
Emas Antam Anjlok, Tapi Harganya Masih Tinggi Rp 2.088.000 per Gram
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian: Antam Naik, UBS Turun, Masih 2 Jutaan!
-
Daftar Aset Emas Lelang KPK: Ini Cara Daftar Lelang Online dan Ikut Bidding
-
Kronologi Penumpang Wings Air Tuding Pramugari Kuras Emas dan Dollar di Pesawat
-
Detik-detik Penumpang 'Ngamuk', Tuding Pramugari Curi Emas & Dollar di Pesawat Wings Air
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Menkeu Purbaya Janji Hentikan Sisa Anggaran Menumpuk di Akhir Tahun
-
Bos SMGR Akui Persaingan Industri Semen RI Makin Ketat
-
Pertamina Mau Gabung 3 Anak Usaha, DPR: Sesuai Keinginan Danantara
-
Rusun Jadi Fokus Solusi Pemukiman yang Semakin Mahal di Jakarta
-
Tidak Gratis, Pindahkan Rp 200 Triliun ke 5 Bank Menkeu Purbaya Minta Bunga Segini!
-
BNI Sambut Penempatan Dana Pemerintah, Tapi Minta Beberapa Penjelasan
-
5 Perumahan di Bekasi Utara Cocok untuk Milenial, Harga Mulai Rp 300 Jutaan
-
Rp 70 Miliar Milik Nasabah Hilang Karena Dibobol? Ini Kata BCA
-
Pengamat: Reshuffle Prabowo Lebih Bernuansa Politis Ketimbang Respons Tuntutan Publik
-
Kisah Harjo Sutanto: Orang Terkaya Tertua, Pendiri Wings Group