Suara.com - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange diperdagangkan hampir tidak berubah pada Kamis (Jumat pagi WIB 26/2/2016), setelah menguat tajam selama dua hari.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman April turun 0,3 dolar AS atau 0,02 persen, menjadi menetap di 1.238,80 dolar AS per ounce.
Para pedagang memantau kenaikan Dow Jones Industrial Average AS dengan skeptisisme, dan meskipun faktanya indeks tersebut naik 156 poin atau 0,95 persen pada pukul 18.25 GMT.
Analis percaya bahwa para pedagang mengantisipasi gejolak ekonomi lebih lanjut karena ada tekanan lanjutan pada sektor energi AS dari penurunan harga minyak.
Emas mendapat beberapa dukungan ketika indeks dolar AS turun tipis 0,05 persen menjadi 97,38 pada pukul 18.25 GMT. Indeks adalah ukuran dari dolar terhadap sekeranjang mata uang utama.
Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar naik maka emas berjangka akan jatuh karena emas yang diukur dengan dolar menjadi lebih mahal bagi investor.
Namun, logam mulia mendapat tekanan karena laporan yang dirilis oleh Departemen Perdagangan AS pada Kamis menunjukkan pesanan barang tahan lama meningkat 4,9 persen pada Januari, lebih baik dari yang diharapkan.
Para analis mencatat bahwa banyak dari penguatan itu karena penjualan pesawat terbang, tapi sekalipun tidak termasuk pesanan untuk transportasi, pesanan barang tahan lama masih naik 1,8 persen.
Departemen Tenaga Kerja AS merilis laporan klaim pengangguran mingguannya pada Kamis, menunjukkan klaim pengangguran meningkat 10.000 menjadi 272.000, angka yang dicatat analis sedikit lebih tinggi, tetapi tetap dekat terendah dalam sejarah.
Hal itu menunjukkan penguatan di pasar pekerjaan berlanjut, pertanda baik bagi perekonomian AS dan "bearish" untuk emas.
Perak untuk pengiriman Maret turun 12,7 sen, atau 0,83 persen, menjadi ditutup pada 15,17 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April turun 16,7 dolar AS, atau 1,77 persen, menjadi ditutup pada 927,00 dolar AS per ounce. (Antara)
Berita Terkait
-
Harga Emas Kompak Naik! Cek Rincian Terbaru Logam Mulia di Pegadaian Hari Ini
-
Harga Emas Antam Berbalik Lompat Tinggi Jadi Rp 2.380.000 per Gram, Jual atau Beli?
-
Harga Emas Pegadaian Hari Ini Turun: Galeri24 Pecah Rp2,3 Jutaan
-
Harga Minyak Dunia Stabil, Ditahan Dua Faktor: Damai Rusia-Ukraina dan Sanksi AS
-
Emas Antam Turun Tipis Hari Ini, Cek Deretan Harganya
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
-
Pengusaha Sebut Ketidakpastian Penetapan UMP Bikin Investor Asing Kabur
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Terbaik, Ideal untuk Gaming dan Kerja Harian
Terkini
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
Menkeu Purbaya Puji Bahlil: Cepat Ambil Keputusan, Saya Ikut
-
Pengusaha Kakao Lokal Minta Insentif ke Pemerintah, Suku Bunga Bisa Tembus 12%
-
7 Kontroversi Bandara Morowali: Diresmikan Jokowi, Punya 'Kedaulatan' Sendiri?
-
Pengusaha Sebut Ketidakpastian Penetapan UMP Bikin Investor Asing Kabur
-
ESDM: Tahun Depan SPBU Swasta Bisa Impor BBM Sendiri Tanpa Bantuan Pertamina
-
Pemerintah Tak Perlu Buru-buru soal Tudingan Impor Beras Ilegal di Sabang
-
Dua Program Flagship Prabowo Bayangi Keseimbangan APBN 2026 dan Stabilitas Fiskal
-
10 Ide Jualan Pinggir Jalan Paling Laris dengan Modal Kecil
-
Kunci "3M" dari Bank Indonesia Agar Gen Z Jadi Miliarder Masa Depan