Suara.com - PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk (BNI) melakukan kerja sama dengan Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat (Perbarindo) untuk mempercepat penyaluran kredit usaha rakyat (KUR).
Direktur Bisnis Ritel BNI Sutanto dalam pernyataan resmi di Jakarta, Senin (29/2/2016), menyebutkan penyaluran KUR melalui lembaga linkage (kemitraan) merupakan salah satu strategi BNI untuk mempercepat penyaluran KUR kepada UMKM khususnya penyaluran KUR Mikro.
BNI dan Perbarindo menandatangani Nota Kesepahaman kerja sama tersebut Senin (29/2/2016) ini. KUR tersebut akan diteruspinjamkan kepada "end user pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang memenuhi persyaratan untuk menerima KUR.
Penandatanganan Nota Kesepahaman itu dilakukan oleh Direktur Bisnis Ritel BNI Sutanto dan Ketua Umum DPP Perbarindo Joko Suyanto. Hadir pada kesempatan tersebut Deputi Komisioner Pengawasan Perbankan IV Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Heru Kristiana dan Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro & Keuangan Kementerian Koordinator Perekonomian RI Bobby Hamzar Rafinus. Heru Kristiana menyampaikan apresiasi dan dukungannya atas langkah strategis yang telah dimulai pertama kali oleh BNI dengan Perbarindo.
OJK mengharapkan langkah tersebut dapat ditiru oleh bank-bank penyalur KUR lainnya sebagai bentuk sinergi antar bank penyalur KUR dengan lembaga linkage dalam penyaluran KUR kepada UMKM.� Sementara itu Sutanto menyatakan bahwa dengan penandatanganan nota kesepahaman tersebut semakin mempertegas komitmen BNI untuk menjadikan BPR sebagai mitra strategis dalam penyaluran kredit kepada UMKM.
Sementara Joko Suyanto menuturkan penandatanganan kerja sama itu merupakan bentuk kepercayaan BNI kepada BPR sebagai Lembaga Linkage yang mampu untuk menyalurkan KUR kepada UMKM.
Saat ini terdapat 1.640 BPR/BPRS di seluruh Indonesia yang tergabung dalam wadah Perbarindo membutuhkan kerja sama pembiayaan linkage dengan bank penyalur KUR yang ditunjuk oleh pemerintah.
Dengan adanya kerja sama penyaluran KUR pola linkage dengan BNI, diharapkan akan membantu mempertahankan eksistensi industri rural bank di Indonesia.
Kerja sama dengan lembaga linkage telah dijalankan oleh BNI sejak tahun 2007 melalui penyaluran kredit untuk disalurkan kembali kepada pelaku UMKM.
Dengan kerja sama ini diharapkan tidak hanya akan memperluas jangkauan layanan KUR BNI kepada pelaku UMKM namun juga sebagai wujud sinergi BNI dengan BPR untuk mendorong perkembangan BPR dengan turut menyalurkan KUR.
Pada kesempatan tersebut juga diserahkan secara simbolis surat persetujuan plafon KUR Linkage kepada salah satu BPR anggota Perbarindo yaitu BPR Surya Yudha Group.
BNI selama ini telah mendukung sektor UMKM. Hingga 31 Desember 2015, BNI telah menyalurkan pembiayaan ke UMKM sebesar Rp42,2 triliun. Kredit ini sebagian besar disalurkan untuk mitra BNI baik melalui penyaluran langsung ke pelaku UMKM maupun melalui kerja sama strategis dengan lembaga keuangan bank dan nonbank.
Khusus kerja sama pola linkage dengan lembaga keuangan, telah tersalurkan dengan baki debet sebesar Rp3,2 triliun per 31 Desember 2015, dan porsi penyaluran kepada lembaga keuangan BPR mendominasi dengan porsi sebesar 52 persen. (Antara)
Berita Terkait
-
KPK Sita Uang Hingga Mobil dan Tanah dari Dirut BPR Jepara Artha dalam Kasus Kredit Fiktif
-
KPK Ungkap Kasus Kredit Fiktif BPR Jepara Artha Rugikan Negara Hingga Rp 254 Miliar
-
Dirut BPR Jepara Artha Dkk Dapat Duit hingga Biaya Umrah dalam Kasus Kredit Fiktif
-
KPK Beberkan Konstruksi Perkara Kredit Fiktif yang Seret Dirut BPR Jepara Artha
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Roy Suryo Ikut 'Diseret' ke Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia
-
Harga Emas Hari Ini: Antam Naik Lagi Jadi Rp 2.338.000, UBS di Pegadaian Cetak Rekor!
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
Terkini
-
Pergerakan IHSG Hari Ini: Pasar Diuji, Faktor-faktor Ini Mungkin Jadi Penentu
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Subholding Gas Pertamina Integrasikan Energi Bersih dengan Pembangunan Desa Berkelanjutan
-
Hendi Prio Santoso dan Kontroversinya, Pernah Tunjuk Diri Sendiri Jadi Wakil Komisaris
-
Menko Muhaimin Tegaskan Pentingnya BPJS Ketenagakerjaan, Dengar Aspirasi Pekerja Kreatif di NTT
-
Cek NI PPPK di Mola BKN Terkendala Error? Ini Solusinya
-
Isi Revisi RUU P2SK Baru: Pejabat BI Tidak Bisa Diberhentikan, Kecuali Gara-gara Ini
-
IHSG Berbalik Menguat, Cek Daftar Saham yang Cuan Pagi Ini
-
Kilang Minyak Dumai Pertamina Kebakaran, Operasional Terganggu?
-
Alasan Pemerintah Tak Naikkan Cukai Hasil Tembakau di 2026