Suara.com - Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan Pangeran Kerajaan Yordania, El Hassan Bin Talal, di sela sela Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa Organisasi Kerjasama Islam kelima mengenai masalah Palestina dan Al-Quds Al-Sharif di JCC, Senayan, Jakarta, Minggu (6/3/2016) sore.
"Pertemuan bilateral ini membicarakan dukungan dan solidaritas kedua negara terhadap Palestina," kata Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, yang turut mendampingi Kepala Negara dalam pertemuan tadi.
Pertemuan bilateral berlangsung setelah Presiden Jokowi melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Palestina.
Selain membahas dukungan kemerdekaan Palestina, dalam pertemuan juga dibicarakan peningkatan hubungan ekonomi dengan Yordania.
Ekspor Indonesia ke Yordania di antaranya kayu dan produk olahannya, seperti plywood, wood products, paper, dan pulp. Kemudian textile and garment, glassware, glass product, ikan tuna, food and beverage, tyres, minyak sawit, mebel, kopi, dan teh.
Indonesia juga mengimpor sejumlah produk, seperti potash, fosfat, dan garam.
Di bidang investasi dalam negeri, Yordania merupakan investor terbesar ke 16 di tahun 2015 dengan nilai Rp3,3 triliun dalam lima proyek di bidang mineral.
Nilai perdagangan bilateral pada 2015 adalah 256 juta dolar AS dan 305,19 juta dolar AS pada 2014.
"Saat ini terdapat 15.388 WNI yang tinggal dan bekerja di Yordania," kata dia.
Selain itu, isu-isu internasional yang menjadi perhatian bersama yaitu meningkatkan kerjasama melawan terorisme dan radikalisme serta mempromosikan nilai-nilai Islam sebagai Rakhmatan Lil Alamin, toleransi, dan moderat.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah melakukan pertemuan bilateral dengan Raja Abdullah II pada tanggal 22 April 2015 di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi Peringatan ke 60 KAA di Jakarta. Dalam pertemuan tersebut, kedua kepala negara sepakat untuk meningkatkan hubungan perdagangan dan kerja sama melawan terorisme dan radikalisme.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
Terkini
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Buat Tambahan Duit Perang, Putin Bakal Palak Pajak Buat Orang Kaya
-
Bank Mandiri Akan Salurkan Rp 55 Triliun Dana Pemerintah ke UMKM
-
Investasi Properti di Asia Pasifik Tumbuh, Negara-negara Ini Jadi Incaran
-
kumparan Green Initiative Conference 2025: Visi Ekonomi Hijau, Target Kemandirian Energi Indonesia
-
LHKPN Wali Kota Prabumulih Disorot, Tanah 1 Hektare Lebih Dihargai 40 Jutaan