Suara.com - Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas di sela-sela pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa Organisasi Kerjasama Islam kelima di JCC, Senayan, Minggu (6/3/2016) sore.
Dalam pertemuan tertutup, Presiden Jokowi didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Kedua kepala negara membahas mengenai dukungan Indonesia terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina, baik melalui hubungan bilateral maupun dalam forum regional dan internasional.
"Presiden Joko Widodo menyampaikan dukungan perjuangan kemerdekaan Palestina sesuai dengan kerangka two state solution dan berbagai resolusi PBB yang relevan," kata Retno dalam keterangan pers tertulis.
Dukungan Indonesia merupakan cerminan komitmen rakyat Indonesia agar saudara-saudara di Palestina mendapatkan kemerdekaan.
Selain mendorong tercapainya kemerdekaan Palestina, KTT Luar Biasa OKI juga mendorong penyelesaian isu Al-Quds Al-Sharif.
Selama ini Indonesia mendukung Palestina melalui berbagai cara, di antaranya mendukung pengibaran bendera Palestina di markas PBB pada 30 September 2015 lalu. Kemudian, menjadi tuan rumah pertemuan Conference on Cooperation among East Asian Countries for Palestinian Development kedua pada 1 Maret 2014, penguatan komitmen negara Asia-Afrika terhadap Palestina melalui Declaration on Palestine, serta penyelenggaraan International Conference on the Question of Jerusalem Desember tahun 2015.
Indonesia juga akan meresmikan kantor Konsul Kehormatan RI di Ramallah dalam waktu dekat. Pemerintah RI telah mencairkan bantuan kemanusiaan bagi rakyat Palestina senilai 1 juta dolar AS pada Desember 2015.
"Indonesia berkomitmen terus melanjutkan program capacity building sesuai kebutuhan Palestina," kata dia.
Pada periode 2008 - 2015, Indonesia telah memprakarsai lebih dari 135 program capacity building yang diikuti 1.364 warga Palestina telah menerima manfaat berbagai kegiatan capacity building. Bantuan tersebut disalurkan melalui kerangka bilateral, (New Asian-African Strategic Partnership for Palestinian Capacity Building Program) NAASP dan Conference on Cooperation among East Asian Countries for Palestinian Development. Periode 2016 telah dijadwalkan tujuh program capacity building bagi Palestina dalam kerangka Conference on Cooperation among East Asian Countries for Palestinian Development.
Indonesia juga telah menyampaikan berbagai bantuan kemanusiaan untuk membantu masyarakat Palestina, antara lain: Pembangunan Indonesian Cardiac Facility di rumah sakit Al-Shifa di Gaza, Palestina hasil hibah Pemri senilai Rp20 milar kepada Islamic Development Bank. Bantuan Pemri untuk perkembangan situasi di Gaza sebesar 1 juta dolar yang telah diberikan bulan Desember 2015. Bantuan dari Lembaga Masyarakat Indonesia MER-C telah menyelesaikan pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Gaza dengan luas sekitar 10 ribu meter persegi dengan dana dari sumbangan masyarakat Indonesia.
Mer-C juga membangun Guest House di kompleks yang sama. Bantuan Mer-C selama 2009-2014 mencapai total sekitar Rp126 miliar. Bulan Sabit Merah Indonesia menyampaikan bantuan dalam bentuk relawan kesehatan; beasiswa pelajar Palestina; ambulans, uang tunai, paket bahan pokok; renovasi gedung; total semua bantuan 2009-2014 sekitar Rp40 miliar.
Pos Keadilan Peduli Umat, memberikan bantuan berupa sarana/prasarana kesehatan; solar cell; hewan qurban; ambulans; total semua bantuan 2009-2014 + Rp5 miliar. Aksi Cepat Tanggap, memberikan bantuan berupa dapur umum; paket kesehatan; kursi roda; genset; paket lebaran; beasiswa seribu mahasiswa Palestina; perahu nelayan; total semua bantuan 2009-2014 sekitar Rp25 miliar.
Komite Nasional untuk Rakyat Palestina, menyampaikan bantuan berupa obat-obatan; santunan yatim dan janda; fasilitas air bersih; daging qurban; ambulans; karavan; total semua bantuan 2009-2014 sekitar Rp25 miliar.
Gabungan LSM di atas sepanjang tahun 2014 memberikan bantuan berupa lima buah ambulans, dengan rincian dua buah dari KNRP, satu buah dari ACT, satu buah dari PKPU, dan satu buah dari BSMI. Pada 21 Januari 2015, tiga buah ambulans berhasil diserahkan kepada masyarakat Palestina di Jalur Gaza, sedangkan dua buah ambulans lainnya hingga saat ini masih tertahan di Mesir karena permasalahan administratif )PKPU belum membayarkan bea impor ambulans).
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Gubernur Riau Abdul Wahid Minta 'Jatah Preman' ke Dinas PUPR Rp7 Miliar, KPK: Pakai Kode 7 Batang
-
Profil dan Pendidikan Rismon Sianipar yang Menduga Prabowo Tahu Ijazah Palsu Wapres Gibran
-
Pemprov Riau Diperingatkan KPK: Sudah 4 Gubernur Kena OTT! Ada Masalah Serius di PBJ?
-
Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur: Saksi Kunci Kembali Mangkir
-
ASN DKI Dapat Transportasi Umum Gratis, Gubernur Pramono: Tak Semua Gajinya Besar
-
Digelar Perdana Besok, Adam Damiri Siap Hadiri Sidang PK di PN Jakpus
-
Jakarta Utara Siaga Banjir Rob! Supermoon Ancam Pesisir November Ini
-
Ironi! Pejabat Riau Sampai Ngutang Bank Demi Setor 'Jatah Preman' ke Gubernur
-
Koalisi Sipil Sebut Usulan Pahlawan Upaya Cuci Dosa Soeharto: Cuma Orang Gila Maafkan Diri Sendiri
-
Gubernur Riau Telah Terima Uang Pemerasan Rp4,05 Miliar, Ada yang Mengalir ke PKB?