Suara.com - Laba bersih PT Bank Bukopin Tbk sepanjang 2015 mencapai Rp964,3 miliar atau tumbuh 43,27 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Direktur Utama Bank Bukopin Glen Glenardi mengatakan pertumbuhan laba tersebut ditopang oleh kenaikan pendapatan bunga dan penurunan biaya operasional.
"Kami fokus untuk memenuhi kebutuhan stakeholder dan menjalankan proses bisnis secara disiplin," ujar Glen saat paparan kinerja di Jakarta, Rabu.
Pendapatan bunga Bukopin pada 2015 meningkat 17,07 persen menjadi Rp8,3 triliun dari tahun sebelumnya Rp7,1 triliun. Sementara itu, marjin bunga bersih (NIM) perseroan pada periode yang sama mencapai 3,58 persen.
Pertumbuhan pendapatan bunga bersih didorong oleh peningkatan kredit yang disalurkan, yaitu sebesar 19,51 persen menjadi Rp66 triliun dari tahun sebelumnya Rp55,3 triliun. (Antara)
Di sisi lain, rasio pinjaman terhadap simpanan (LDR) Bukopin juga naik menjadi 86,34 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya 83,89 persen.
Segmen mikro menjadi salah satu pendorong penguatan kredit Bukopin pada 2015 lalu di mana tumbuh 43,39 persen menjadi Rp7,9 triliun (yoy).
Di sisi lain segmen UKM juga mampu mencetak pertumbuhan kredit 27,57 persen menjadi Rp27,3 triliun dari tahun sebelumnya Rp21,4 triliun. Segmen ini memberikan kontribusi terbesar kredit, yang mencapai 41,38 persen diikuti oleh segmen komersial 36,41 persen.
Dana pihak ketiga Bukopin sendiri pada 2015 meningkat 16,48 persen menjadi Rp76,2 triliun dari tahun sebelumnya Rp65,4 triliun.
Penambahan ekuitas juga merupakan salah satu faktor penguat kapabilitas perseroan untuk terus memacu penghimpunan dana. Hingga akhir tahun lalu, ekuitas Bukopin naik 10,72 persen menjadi Rp7,5 triliun.
"Kami akan terus mengembangkan bisnis-bisnis yang bermanfaat bagi konsumen dan para pemangku kepentingan kami, termasuk para pemegang saham," ujar Glen.
Berita Terkait
-
Perubahan Komisaris Bank Mandiri Dinilai Strategis Dukung Ekspansi Bisnis
-
CIMB Niaga Syariah Hadirkan 3 Produk Baru Dorong Korporasi
-
Kantor Cabang Bank QNB Berguguran, OJK Ungkap Kondisi Karyawan yang Kena PHK
-
Sepekan, Aliran Modal Asing ke Indonesia Masuk Tembus Rp240 Miliar
-
Zulkifli Zaini Jadi Komisaris Bank Mandiri, Ini Susunan Pengurus Baru
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Babak Baru Industri Kripto, DPR Ungkap Revisi UU P2SK Tegaskan Kewenangan OJK
-
Punya Kekayaan Rp76 M, Ini Pekerjaan Ade Kuswara Sebelum Jabat Bupati Bekasi
-
DPR Sebut Revisi UU P2SK Bisa Lindungi Nasabah Kripto
-
Hotel Amankila Bali Mendadak Viral Usai Diduga Muncul di Epstein Files
-
Ekspansi Agresif PIK2, Ada 'Aksi Strategis' saat PANI Caplok Saham CBDK
-
Tak Ada Jeda Waktu, Pembatasan Truk di Tol Berlaku Non-stop Hingga 4 Januari
-
Akses Terputus, Ribuan Liter BBM Tiba di Takengon Aceh Lewat Udara dan Darat
-
Kepemilikan NPWP Jadi Syarat Mutlak Koperasi Jika Ingin Naik Kelas
-
Kemenkeu Salurkan Rp 268 Miliar ke Korban Bencana Sumatra
-
APVI Ingatkan Risiko Ekonomi dan Produk Ilegal dari Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok