Suara.com - Penyaluran kredit produktif PT Bank Sulawesi Utara dan Gorontalo (Sulutgo) hingga triwulan III tahun 2016 masih minim dan masih didominasi kredit konsumtif.
"Hingga triwulan pertama tahun 2016 penyaluran kredit produktif oleh Bank Sulutgo masih sebesar 5,48 persen sedangkan kredit konsumtif sebesar 94,52 persen," kata Direktur Pemasaran PT Bank Sulutgo Novy Kaligis di Manado, Selasa (5/4/2016).
Sampai kini, Bank Pembangunan Daerah (BPD) milik Pemprov Sulawesi Utara dan Gorontalo tersebut terus berupaya untuk meningkatkan kredit ke sektor produktif setiap tahunnya.
Kendati kredit produktif Bank Sulutgo masih relatif rendah namun mengalami pertumbuhan dari tahun sebelumnya dari 3,9 persen di tahun sebelumnya menjadi 5,48 persen di awal tahun 2016.
Secara nominal kredit yang berhasil disalurkan ke masyarakat Sulut dan Gorontalo sebesar Rp8,5 triliun pada triwulan I tahun 2016.
"Dari total penyaluran kredit tersebut, khusus ke sektor produktif sebesar Rp468 miliar sedangkan ke sektor konsumtif Rp8 triliun," katanya.
Padahal, katanya, sebagian besar Pegawai Sipil Negara (PNS) yang mengambil kredit di Bank Sulutgo karena melakukan pekerjaan sampingan yang produktif, namun karena dalam pembukuan dinilai sebagai kredit konsumtif.
"Tapi, ke depan Bank Sulutgo akan terus meningkatkan penyaluran kreditnya ke sektor produktif karena mampu meningkatkan perekonomian secara cepat," jelasnya.
Dia menjelaskan Bank Sulutgo terus melakukan ekspansi bisnis sehingga mampu menjangkau semua kalangan masyarakat hingga ke pelosok desa.
Sehingga, katanya, semua produk dan kemudahan yang diberikan oleh Bank Sulutgo bisa dirasakan masyarakat Sulut dan Gorontalo.
Mengacu data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Januari 2016, jumlah kredit yang dikucurkan Bank Sulutgo mencapai Rp8,51 triliun. Jumlah tersebut tumbuh 14,07 persen dibanding Januari 2015 yang mencapai Rp7,46 triliun.
Dibanding periode yang sama tahun lalu, pertumbuhan kredit Bank Sulutgo mengalami perlambatan yang cukup drastis. Di akhir Januari 2015, kredit yang disalurkan tumbuh 32,03 persen dibanding Januari 2014 yang mencapai Rp5,65 triliun. (Antara)
Berita Terkait
-
OJK Tegaskan Likuiditas Perbankan Solid, Tahan Guncangan Global, Ini Buktinya
-
BPD Andalkan Siskeudes Dorong Pembangunan Daerah
-
Kejagung Tetapkan 8 Tersangka Baru Kasus Korupsi Sritex
-
Saham BJBR Anjlok, Aksi Jual Marak Usai Dirut dan Corsec Terjerat Korupsi Dana Iklan Bank BJB
-
Sosok Widi Hartoto Corsec Bank BJB Tersangka Kasus Korupsi Iklan, Punya Harta Miliaran Rupiah
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
-
DPR 'Sentil' Menkeu Purbaya, Sebut Kebijakan Rp200 Triliun Cuma Jadi Beban Bank & Rugikan Rakyat!
-
Ivan Gunawan Blak-blakan: Dijauhi Teman Pesta Usai Hijrah dan Risih Dipanggil 'Haji'
-
5 Prompt AI Viral: Ubah Fotomu Jadi Anime, Bareng Idol K-Pop, Sampai Action Figure
-
Media Belanda Julid ke Eliano Reijnders yang Gabung Persib: Penghangat Bangku Cadangan, Gagal
Terkini
-
Didik Kritik Penempatan Dana Rp200 T di Bank Himbara, Menkeu Purbaya: Dia Harus Belajar Lagi Ya!
-
Bahllil Beberkan Alasan Pemerintah Tunjuk Pertamina Jadi Importir Tunggal BBM
-
Analis: Harga Emas Menuju USD4.000, Trader Perlu Cermati Peluang
-
OJK Catat Likuiditas Bank 'Banjir' Usai Guyuran Dana Rp200 Triliun dari Menkeu
-
DPR 'Sentil' Menkeu Purbaya, Sebut Kebijakan Rp200 Triliun Cuma Jadi Beban Bank & Rugikan Rakyat!
-
Harga Emas Antam Pecah Rekor Lagi Tembus Lebih dari Rp2,1 Juta, Ini Penyebabnya
-
Stok Bensin di SPBU Shell dan BP Banyak Kosong, Menteri Bahlil Sarankan Swasta Beli ke Pertamina
-
Jadi Sekjen Kementerian ESDM, Bahlil Beri Tugas Ahmad Erani Yustika Percepat Hilirasi Energi
-
Mekaarprenuer PNM Tingkatkan Produksi Usaha & Dukung Kemandirian Ekonomi Perempuan
-
IHSG Dekati 8.000, Melawan Pelemahan Bursa Asia Jelang Putusan Suku Bunga The Fed