Suara.com - Komitmen PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk untuk fokus dan konsistensi dalam melayani sektor Usaha Mikro, menjadi salah satu faktor penting yang mendukung pertumbuhan lending dan funding BRI. Porsi penyaluran kredit di sektor ini mencapai 33,80% dari total penyaluran kredit dan porsi penghimpunan dana mencapai 29,28% dari total penghimpunan DPK secara keseluruhan.
Hingga akhir triwulan I tahun 2016, pertumbuhan penyaluran kredit di sektor usaha mikro tercatat sebesar 20,45 persen yoy atau menjadi sebesar Rp. 189,65 triliun, dengan jumlah nasabah yang meningkat menjadi 8,2 juta nasabah di triwulan I tahun 2016 dari 7,4 juta nasabah di triwulan I tahun 2015, serta tingkat NPL yang terjaga di level 1,54 persen (gross). "Sedangkan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) tercatat 13,36 persen yoy menjadi Rp. 185,00 triliun, dengan komposisi 83,70% merupakan Current Account Saving Account (CASA) atau dana murah," kata Sekretaris Perusahaan BRI Hari Siaga Amijarso dalam keterangan resmi, Kamis (28/4/2016).
Untuk lebih memaksimalkan pelayanan ke sektor usaha tersebut, salah satu upaya BRI adalah dengan meningkatkan jangkauan jasa layanan perbankan hingga ke wilayah-wilayah terpencil. Dua ujung tombak BRI untuk meningkatkan jangkauan jasa layanan perbankan hingga ke wilayah-wilayah terpencil adalah Teras BRI dan layanan BRILink.
Sepanjang kurun waktu Januari sampai dengan Maret 2016, Teras BRI dan Teras BRI Keliling telah membukukan pertumbuhan penyaluran pinjaman sebesar 31,5 persen yoy atau menjadi Rp. 18,80 triliun. Sementara nilai simpanan juga mengalami kenaikan, dari Rp. 6,50 triliun menjadi Rp. 8,40 triliun. "Jumlah unit juga bertambah dari 3.078 di triwulan I tahun 2015, menjadi 3.179 unit di triwulan I tahun 2016," ujar Hari.
Sedangkan untuk layanan branchless banking Bank BRI yang populer disebut BRILink juga meningkat secara signifikan, baik dari segi jumlah agen, jumlah transaksi maupun volume transaksi. Hingga akhir triwulan I 2016, jumlah Agen BRILink tumbuh sebesar 214,58 persen dari periode yang sama tahun lalu atau menjadi 59.318 Agen yang tersebar di seluruh pelosok tanah air. Sedangkan jumlah transaksi yang dilayaninya pun terus meningkat dengan pesat, dari 2,30 juta transaksi di triwulan I tahun 2015 menjadi 15,10 juta transaksi di triwulan I tahun 2016 atau tumbuh sebesar 656,52 persen yoy.
"Adapun nilai transaksinya telah mencapai Rp. 21,00 trilyun atau meningkat 567,57 persen year on year," tutup Hari.
Berita Terkait
-
BRI Terus Salurkan Bantuan Bencana di Sumatra, Jangkau Lebih dari 70.000 Masyarakat Terdampak
-
Babak Baru Kasus Pembunuhan Kacab Bank BUMN, 15 Tersangka Segera Disidang!
-
BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
-
Cerita Inspiratif: Harmoni dalam Keberagaman Ekonomi Desa Empang Baru
-
HUT BRI ke-130: Healing & Belanja Jadi Lebih Ringan, Diskon hingga Jutaan Rupiah
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
Terkini
-
Pemerintah Kucurkan Bantuan Bencana Sumatra: Korban Banjir Terima Rp8 Juta hingga Hunian Sementara
-
Apa Itu MADAS? Ormas Madura Viral Pasca Kasus Usir Lansia di Surabaya
-
Investasi Semakin Mudah, BRI Hadirkan Fitur Reksa Dana di Super Apps BRImo
-
IPO SUPA Sukses Besar, Grup Emtek Mau Apa Lagi?
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
BUMN Infrastruktur Targetkan Bangun 15 Ribu Huntara untuk Pemulihan Sumatra
-
Menpar Akui Wisatawan Domestik ke Bali Turun saat Nataru 2025, Ini Penyebabnya
-
Pemerintah Klaim Upah di Kawasan Industri Sudah di Atas UMP, Dorong Skema Berbasis Produktivitas
-
Anggaran Dikembalikan Makin Banyak, Purbaya Kantongi Rp 10 Triliun Dana Kementerian Tak Terserap
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga