Suara.com - Upaya PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) kembali melanjutkan proses pembangunan 433 tower transmisi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kiloVolt (kV) dan melakukan penarikan kawat transmisi dari Bangko ke Merangin hingga Sungai Penuh masih menghadapi hambatan dari sebagian masyarakat di daerah Bangko, Merangin maupun Sungai Penuh.
General Manager PLN Wilayah Sumatera Barat, Supriyadi mengatakan “apabila tidak ada hambatan sosial lagi dari sebagian masyarakat, seharusnya pembangunan transmisi dan gardu induk (GI) Sungai Penuh 2×30 MVA tersebut dapat diselesaikan tahun ini juga,” kata Supriyadi dalam keterangan resmi, Jumat (29/4/2016).
Sebenarnya sudah kurang lebih 8 tahun yang lalu PLN telah berusaha agar kondisi pemadaman bergilir di Sungai Penuh ini tidak terjadi, yaitu dengan membangun jalur transmisi dari arah Bangko-Merangin serta membangun GI Sungai Penuh untuk menggantikan PLTD Kotololo yang terbatas kapasitasnya. Namun bertahun-tahun itu pula sebagian masyarakat di daerah Bangko, Merangin maupun Sungai Penuh ada yang masih menolak dan keberatan lahannya dilalui jaringan transmisi, serta berbagai permasalahan sosial lainnya yang menghambat pembangunan tersebut.
"Pada akhirnya masyarakat juga yang menderita dengan pemadaman selama ini," ungkap Supriyadi.
Ia menambahkan agar segenap stakeholders, khususnya Forum Komunikasi Pimpinan Daerah maupun Tokoh Masyarakat bersikap kooperatif demi lancarnya pembangunan transmisi dan GI Sungai Penuh ini, sehingga pemadaman ini dapat diakhiri. Ia sendiri menegaskan PLN akan terus mensosialisasikan berbagai upaya yang dilakukan dan kendala yang harus diselesaikan, serta perlunya keterlibatan segenap lapisan masyarakat untuk membantu menyelesaikan hambatan sosial.
Penyebab pemadaman bergilir yang terjadi di Sungai Penuh terkait kondisi kelistrikan di Sungai Penuh dan beberapa daerah di sekitarnya disebabkan karena sedang ada unit mesin di PLTD Kotololo menjalani pemeliharaan, dan pembangkit hidro (PLTM SKE di daerah Muaralabuh yang mensuplai ke arah Sungai Penuh) mengalami gangguan, sehingga terjadi kekurangan pasokan listrik ke pelanggan oleh karena itu pembangunan transmisi Bangko – Sungai Penuh harus segera diselesaikan.
Pemadaman bergilir ini mendapat perhatian serius dari jajaran PLN Wilayah Sumatera Barat. Pengaturan padam harus dilakukan karena jika tidak dilakukan maka akan berakibat fatal pada keseluruhan pembangkit. Namun demikian kondisi defisit yang besar ini (sekitar 6 MW) hanya sementara hingga pembangkit-pembangkit tersebut selesai ditangani. “Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini dan kami harapkan masyarakat yang kebetulan menyala listriknya untuk menghemat listrik dengan menggunakan seperlunya dan mematikan yang tidak perlu,” tambah Supriyadi.
Dalam kondisi normal (tidak ada maintenance dan gangguan pembangkit tersebut), daerah Sungai Penuh sebenarnya juga terjadi pemadaman, namun tidak sebesar saat ini, yaitu sekitar 1,5 sd 2,5 megawatt (MW), dikarenakan pertumbuhan pemakaian masyarakat yang relatif tinggi sehingga melampaui kapasitas pembangkit yang ada di PLTD Kotololo.
Dengan kecukupan pasokan listrik di daerah ini maka secara langsung akan mendukung pertumbuhan ekonomi daerah yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan Masyarakat.
Berita Terkait
-
Dituding ABS ke Prabowo Soal Listrik Aceh, Bahlil: Itu Laporan Resmi dari PLN
-
Korban Meninggal Banjir dan Longsor di Sumatera Bertambah Jadi 969 Jiwa
-
Medan Terjal Hambat Distribusi BBM di Aceh, Sumut, dan Sumbar, Pengamat Bilang Masih Wajar
-
Beberapa Wilayah Aceh Masih Gelap Gulita, PLN Akui Kesalahan Data ke Menteri Bahlil
-
Klaim Listrik di Aceh Pulih 93 Persen, PLN Minta Maaf: Kami Sampaikan Informasi Tidak Akurat!
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
-
Sepanjang Semester I 2025, Perusahaan BUMN Lakukan Pemborosan Berjamaah Senilai Rp63,75 Triliun
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
Terkini
-
Bahlil Tetapkan Denda Tambang di Kawasan Hutan: Rp354 Juta hingga Rp6,5 Miliar per Hektare
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
Di Balik Laju Mobil Listrik, Bagaimana Adopsinya di Indonesia?
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Tren Kota Mandiri Menguat, Bisnis Properti Dianggap Masih Stabil
-
Harga Bawang dan Kebutuhan Dapur Naik, Minyak Goreng Tembus Rp22 Ribu per Liter
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
-
Sepanjang Semester I 2025, Perusahaan BUMN Lakukan Pemborosan Berjamaah Senilai Rp63,75 Triliun
-
Tabungan Haji Bank Mega Syariah Capai Rp 324 Miliar, Apa Untungnya Bagi Nasabah?
-
Waspada Gangguan Lanjutan, Ini Alasan Sinkronisasi Listrik Aceh Tidak Bisa Cepat