Suara.com - Pemerintah menyiapkan mekanisme pengaduan bagi pelanggan listrik rumah tangga golongan daya 900 VA yang keberatan dengan pelaksanaan kebijakan subsidi listrik tepat sasaran.
Manajer Senior Humas PLN Agung Murdifi di Jakarta, Jumat (29/4/2016) mengatakan, mekanisme pengaduan tersebut akan melibatkan perangkat desa dan kelurahan.
"Bagi pelanggan 900 VA, yang menurut pemadanan data masuk kategori tidak layak subsidi, namun merasa layak disubsidi, bisa mengajukan pengaduan untuk dilakukan verifikasi lebih lanjut," katanya.
Menurut dia, verifikasi lebih lanjut atas pengaduan yang masuk akan melibatkan Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), dan PLN.
"Apabila berdasarkan verifikasi, pelanggan 900 VA yang mengadu benar-benar layak disubsidi, maka akan masuk kategori subsidi, namun sebaliknya masuk nonsubsidi," katanya.
Berdasarkan pemadanan data PLN dengan data TNP2K, hanya 3,9 juta dari 22,8 juta pelanggan rumah tangga daya 900 VA yang benar-benar layak mendapat subsidi.
Sedangkan, sekitar 18 juta pelanggan rumah tangga 900 VA lainnya masih memerlukan verifikasi lebih lanjut melalui mekanisme pengaduan.
PLN menghitung dengan asumsi 18 juta pelanggan 900 VA tidak lagi mendapat subsidi, maka didapat penghematan subsidi Rp22 triliun dalam satu tahun.
Program subsidi tepat sasaran merupakan kebijakan pemerintah untuk memberikan subsidi listrik kepada rumah tangga yang benar-benar layak disubsidi, sehingga memenuhi prinsip keadilan.
Untuk identifikasi rumah tangga yang layak mendapat subsidi, rapat kerja Komisi VII DPR dan Menteri ESDM Sudirman Said menyepakati, penggunaan data TNP2K yang menyebutkan 25,7 juta rumah tangga miskin dan rentan, sehingga layak mendapat subsidi.
Subsidi listrik dalam APBN 2016 yang ditetapkan Rp38,39 triliun sudah dengan asumsi dilakukan program subsidi tepat sasaran. Kebijakan pemberian subsidi dilakukan kepada rumah tangga dengan rentang daya 450 VA sampai 900 VA yang diasumsikan rumah tangga miskin. (Antara)
Berita Terkait
-
Wajah Baru Nusakambangan, Warga Binaan Makin Berdaya dengan FABA
-
Program Ikatan Kerja PLN, 109 Mahasiswa ITPLN Resmi Bergabung Jadi Calon SDM Berkualitas
-
Cuma Modal Ini, Tagihan Listrik PLN Diskon 50 Persen! Gaya Hidup Hijau Dapat Cuan
-
Berapa Tarif Listrik Terbaru Periode 8-14 September 2025? Berikut Rinciannya
-
PLN Promo Diskon Tambah Daya Listrik 50 Persen, Sampai Kapan?
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Sinyal Kuat Menkeu Baru, Purbaya Janji Tak Akan Ada Pemotongan Anggaran Saat Ini
-
Lampung Jadi Pusat Energi Bersih? Siap-Siap Gelombang Investasi & Lapangan Kerja Baru
-
Dirut Baru Siap Bawa Smesco ke Masa Kejayaan
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Di Tengah Badai Global, Pasar Obligasi Pemerintah dan Korporasi Masih jadi Buruan
-
Telkomsel, Nuon, dan Bango Kolaborasi Hadirkan Akses Microsoft PC Game Pass dengan Harga Seru
-
Sosok Sara Ferrer Olivella: Resmi Jabat Kepala Perwakilan UNDP Indonesia
-
Wamen BUMN: Nilai Ekonomi Digital RI Capai 109 Miliar Dolar AS, Tapi Banyak Ancaman
-
Netmonk dari PT Telkom Indonesia Berikan Layanan Monitoring Jaringan Mandiri
-
Tantangan Berat Tak Goyahkan PGAS: Catat Laba Bersih Rp2,3 Triliun di Tengah Gejolak Global