Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan, Heru Pambudi mengatakan, sejak Januari 2016 hingga 16 Juni 2016 sudah ada 42 kasus impor daging ilegal yang berhasil digagalkan oleh pihak Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
"Kalau dari Januari sampai sekarang ini sudah ada 42 kasus penindakkan impor ilegal. Yang kecil kecil sebanyak 24 itu di perbatasan berhasil kita gagalkan di Entikong," kata Heru saat ditemui di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (16/6/2016).
Ia menjelaskan, impor ilegal yang berhasil digagalkan di lokasi perbatasan modusnya menggunakan tas-tas kecil. Bea Cukai juga baru-baru ini berhasil menggalkan impor tujuh kontainer yang berisi jeroan sapi ilegal yang hendak dipasarkan. Penggagalan ini sebagai penggagalan terbesar sepanjang tahun 2016.
"Yang dilakukan CSUB (PT Cahaya Sakti Utara Baru) ini yang terbesar karena ada 163 ton jeroan sapi yang masuk secara ilegal. Total kerugiannya sekitar Rp780 juta," kata Heru.
Ia pun menjelaskan, menjelang bulan puasa dan lebaran, impor kebutuhan bahan pokok ini semakin meningkat bahkan mengalami kenaikan dibandingkan tahun lalu. Kendati demikian, pihaknya mengaku akan terus melakukan pengawasan agar impor ilegal ini tidak merajalela.
"Memang semakin marak. Nggak hanya daging sapi, tapi barang merah juga. Kemarin di Selat Malaka, impor bawang merah ilegal bisa digagalkan," tegasnya.
Berita Terkait
-
Besok Sri Mulyani Lantik Dirjen Pajak dan Dirjen Bea Cukai Secara Tertutup
-
Kemacetan Horor Tanjung Priok Tak Boleh Terulang, Pramono Wanti-wanti Pelindo
-
Hasil Investigasi Pelindo: Ini Penyebab Kemacetan Panjang di Pelabuhan Tanjung Priok
-
Terungkap, Penyebab Kemacetan Parah di Tanjung Priok Menurut Pelindo
-
Pelindo Siapkan Solusi Jangka Panjang, Agar Lalu-Lintas Pelabuhan Tanjung Priok Bebas Macet
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Fakta-fakta Demo Timor Leste: Tekanan Ekonomi, Terinspirasi Gerakan Warga Indonesia?
-
Alasan Eks Menteri Sebut DJP 'Berburu Pajak di Kebun Binatang': Masalah Administrasi Serius
-
Nama Pegawai BRI Selalu Dalam Doa, Meski Wajahnya Telah Lupa
-
Pemerintah Siapkan 'Karpet Merah' untuk Pulangkan Dolar WNI yang Parkir di Luar Negeri
-
Spesifikasi E6900H dan Wheel Loader L980HEV SDLG Indonesia
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh
-
BRI Dukung JJC Rumah Jahit, UMKM Perempuan dengan Omzet Miliaran Rupiah
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina