Suara.com - Presiden Joko Widodo menyatakan persoalan utama dalam proses pembangunan jalan tol adalah masalah pembebasan lahan milik masyarakat.
"Seharusnya sudah bisa berjalan (Pelaksanaan pembangunan jalan tol, red.) tetapi stop (berhenti) karena proses pembebasan lahan," kata Presiden saat acara "Ground Breaking" Ruas Tol Pemalang-Batang dan Batang-Semarang di Batang, Jawa Tengah, Jumat siang (17/6/2016).
Menurut Presiden, dengan berhentinya proses pelaksanaan pembangunan jalan tol mengakibatkan biaya juga tinggi karena harga tanah akan naik berlipat kali.
"Saat ini, harga tanah sudah ada yang berlipat 10 kali hingga 20 kali karena terlambatnya pembangunan jalan tol. Oleh sebab itu, Alhamdulillah saat ini sudah dimulai lagi," katanya.
Ia mengatakan selain hambatan kenaikan harga pembebasan lahan, terlambatnya pembangunan jalan tol juga berdampak pada biaya konstruksi yang lebih mahal lagi.
"Kendati demikian, pembangunan akan kita kejar terus agar 'coast' lebih murah dan efisien. Masalah pembebasan lahan memang terjadi pada pelaksanaan tol trans Jawa," katanya.
Presiden menandaskan pembangunan tol trans Jawa ini ditargetkan selesai akhir 2018. Asal pembebasan lahan rampung maka konstruksi akan cepat sekali," katanya.
Presiden berpesan pada semua pihak agar tidak "eyel-eyelen" dalam membahas proses pembebasan lahan sehingga pembangunan tol cepat selesai atau pun konstruksinya bisa dimulai.
"Saya titip masyarakat diajak bicara dalam pembebasan lahan bahwa jalan itu untuk kepentingan juta orang bukan untuk saya, menteri atau pun yang lain," katanya.
Ia mengatakan jika proses pembangunan jalan tol terus terhambat maka Indonesia akan kalah bersaing dengan negara lain.
"Oleh karena itu, betapa pentingnya fungsi jalan ini. Persaingan antara negara sudah terbuka dan ketat sehingga masalah sarana jalan menjadi hal utama," katanya.
Usai meresmikan peletakan batu pertama Ruas Tol Pemalang-Batang dan Batang-Semarang, Presiden Jokowi melakukan shalat Jumat di Masjid Agung Kabupaten Batang. (Antara)
Berita Terkait
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan PT Sanitarindo, KPK Lanjutkan Proses Sidang Korupsi JTTS
-
Misteri Motor Trail di Tol Papanggo: 2 Bocah Ditemukan Linglung, Polisi Ungkap Kronologi Janggal
-
Solo-Semarang Bebas Hambatan: Cek Tarif Tol dan Tips Aman Berkendara
-
Liburan Akhir Tahun 2025? Intip Tarif Tol Jogja-Jakarta Plus Cara Isi Saldo Tol Langsung Lewat HP
-
Rencanakan Anggaran Liburan Akhir Tahun! Intip Tarif Tol Terbaru Jogja-Semarang 2025
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Menkeu Purbaya Buka Lowongan Kerja Besar-besaran, Lulusan SMA Bisa Melamar jadi Petugas Bea Cukai
-
Pajak UMKM 0,5 Persen Bakal Permanen? Purbaya: Tapi Jangan Ngibul-ngibul Omzet!
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Aguan Punya Mal Baru Seluas 3,3 Hektare, Begini Penampakkannya
-
Gudang Beku Mulai Beroperasi, BEEF Mau Impor 16.000 Sapi Tahun Depan
-
Proses Evaluasi Longsor di Tambang PT Freeport Selesai Antara Maret atau April
-
Bahlil Dorong Freeport Olah Konsentrat Tembaga Amman
-
Purbaya Pesimis DJP Bisa Intip Rekening Digital Warga Tahun Depan, Akui Belum Canggih
-
Sempat Tolak, Purbaya Akhirnya Mau Bantu Danantara Selesaikan Utang Whoosh
-
Purbaya Duga Pakaian Bekas Impor RI Banyak dari China, Akui Kemenkeu Lambat Tangani