Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengakui proyek Jalan Tol Trans Sumatera mustahil bisa dirampungkan 100 persen pada 2018. Ia memprediksi megaproyek tersebut baru akan tersambung utuh dan bisa dioperasikan pada 2024.
"Saya sudah sampaikan pada Presiden Joko Widodo, kalau Tol Trans Jawa diminta selesai 2018, saya bisa. Tapi kalau Tol Trans Sumatera saya sudah sampaikan, saya tidak sanggup kalau selesai pada waktu itu," kata Basuki dalam wawancara khusus dengan Suara.com di acara Buka Puasa Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) di Jakarta, Minggu (19/6/2016).
Basuki menegaskan Tol Trans Sumatera akan tersambung secara sempurna dari Aceh hingga Lampung kelak. Kini, ruas yang baru dikerjakan memang baru dari Medan, Palembang, Pekanbaru dan Lampung. “Kita harapkan setelah Lebaran tahun ini atau paling lambat tahun 2017, ruas dari Aceh sudah mulai bisa kita kerjakan,” ujar Basuki.
Ia memastikan proyek Jalan Tol Trans Sumatera mustahil bisa dirampungkan 100 persen pada tahun 2019. Ia memperkirakan megaproyek di Pulau Sumatera ini baru bisa tuntas dan dioperasikan pada 2024. “Saya sudah sampaikan ke Presiden, berat kalau 2019. Kemungkinan lima tahun setelah 2019,” jelas Basuki.
Kendala utama dalam pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera sehingga menelan waktu lama adalah kondisi permukaan tanah. Permukaan tanah di Sumatera banyak berbukit-bukit sehingga jauh lebih sulit dibandingkan Pulau Jawa. Apalagi Pulau Sumatera sendiri jauh lebih besar dari Pulau Jawa. “Jadi bukan karena terhambat sulitnya pembebasan lahan,” pungkas Basuki.
Sebagaimana diketahui, megaproyek Tol Trans-Sumatera menghubungkan Lampung hingga Aceh sepanjang 2.048 kilometer. Pembangunan diperkirakan membutuhkan dana hingga Rp 360 triliun. Sebagian dana tersebut menggunakan penyertaan modal negara (PMN) yang diberikan pemerintah kepada BUMN.
Adapun BUMN yang diserahi tugas untuk membangun proyek itu adalah Jasa Marga, Hutama Karya, Wijaya Karya, dan Waskita Karya.
Berita Terkait
-
Beton Precast Jadi Solusi Efektif Percepatan Pembangunan Infrastruktur Nasional
-
Ngeri! 4.000 Hektare Hutan IKN Rusak 'Dimakan' Tambang Liar, Basuki Tak Tinggal Diam
-
Kantor Wapres Beres Akhir Tahun Ini, Gibran Sudah Bisa Ngantor di IKN Mulai 2026
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan PT Sanitarindo, KPK Lanjutkan Proses Sidang Korupsi JTTS
-
Media Asing Sebut IKN Terancam Jadi Kota Hantu, Ini Jawaban Tegas Kepala Otorita
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Perubahan Komisaris Bank Mandiri Dinilai Strategis Dukung Ekspansi Bisnis
-
Harga Emas Hari Ini Naik Lagi, UBS dan Galeri24 di Pegadaian Makin Mengkilap
-
Grab Tawarkan Jaminan Tepat Waktu Kejar Pesawat dan Kompensasi Jutaan Rupiah
-
Kuota Mudik Gratis Nataru Masih Banyak, Cek Syarat dan Rutenya di Sini
-
Asuransi Simas Jiwa Terapkan ESG Lewat Rehabilitasi Mangrove
-
Baru Terjual 54 Persen, Kuota Diskon Tarif Kereta Api Nataru Masih Tersedia Banyak
-
Kemnaker Waspadai Regulasi Ketat IHT, Risiko PHK Intai Jutaan Pekerja Padat Karya
-
Tahapan Pengajuan KPR 2026, Kapan Sertifikat Rumah Diserahkan?
-
Harga Emas Antam Naik Konsisten Selama Sepekan, Level Dekati 2,5 Jutaan
-
Inilah PT Tambang Mas Sangihe yang Ditolak Helmud Hontong Sebelum Meninggal Dunia