Pendiri Usaha Kecil Menengah (UKM) Center Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Nining Soesilo, mengatakan kondisi perkembangan koperasi di Indonesia selama lebih dari 70 tahun Indonesia merdeka masih suram. Menurutnya, ketertinggalan koperasi dibanding aktor-aktor ekonomi lain tak lepas dari kondisi gerakan koperasi itu sendiri yang sudah tak murni dan banyak diintervensi politik.
"Salah satu contoh, wadah gerakan koperasi di Indonesia itu tunggal, yaitu Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin). Seharusnya tidak demikian. Perlu ada banyak wadah lain gerakan koperasi agar semakin memicu perkembangan koperasi kita kedepan," kata Nining saat dihubungi Suara.com, Selasa (12/7/2016).
Nining juga menyoroti kepemimpinan Nurdin Halid sebagai Ketua Umum Dekopin yang sudah berlangsung dua periode. Padahal mengacu AD/ART Dekopin itu sendiri, masa jabatan Ketua Umum dibatasi maksimal dua periode. "Ini sudah tidak betul, Nurdin Halid terpilih lagi sampai 2019. Herannya banyak juga yang masih memilih dia. Ini yang membuat gerakan koperasi di Indonesia sudah tidak murni lagi. Kita tahu posisi Nurdin sebagai politisi Golkar," ujar Nining.
Istri dari mantan Menko Maritim Indroyono Soesilo ini juga mengkritik mekanisme penggunaan dana dari pemerintah kepada Dekopin. Setiap tahun, Dekopin selalu mendapat kucuran dana Rp80 miliar dari pemerintah. Masalahnya, sebagai ormas, status pengawasan Dekopin menjadi tidak jelas. Tidak ada proses audit yang transparan apakah dana yang diterima tersebut betul-betul dimaksimalkan untuk pengembangan koperasi atau justru untuk kepentingan lain.
"Kedepan, sebaiknya kucuran dana langsung dilakukan oleh Kementerian Koperasi dan UKM terhadap koperasi yang membutuhkan. Kucuran dana bisa diberikan terhadap koperasi yang melakukan pengajuan. Ini jauh lebih baik karena jika dana disalurkan langsung oleh Kemenkop UKM, ada proses audit dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI dan Badan Pemeriksa Keuangan Pemerintah (BPKP) RI. Juga ada pengawasan dari Komisi VI DPR RI. Kalau tetap Dekopin, siapa yang mengawasi mereka?," tutup Nining.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
-
Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
-
Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
-
Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
-
Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
-
Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
-
IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing
-
Riset: Penundaan Suntik Mati PLTU Justru Bahayakan 156 Ribu Jiwa dan Rugikan Negara Rp 1,822 T