Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani, hari ini, Kamis (21/7/2016) dijadwalkan memulai kegiatan pemasaran investasi di Guangzhou, Cina. Dalam kegiatannya, Franky diagendakan untuk memaparkan tentang perbaikan kebijakan investasi di Indonesia, termasuk paket kebijakan ekonomi yang sudah dikeluarkan Pemerintah Indonesia, dihadapan 81 investor Guangzhou.
Beberapa isu paket kebijakan yang akan dipaparkan antara lain insentif fiskal untuk industri padat karya dan sektor transportasi, formula penentuan upah minimum, percepatan dwelling time, Daftar Negatif Investasi serta perbaikan kemudahan berusaha di Indonesia.
Franky Sibarani menyampaikan bahwa paket kebijakan yang telah dikeluarkan pemerintah perlu dikomunikasikan kepada investor sehingga dapat meyakinkan mereka terkait perbaikan iklim investasi di Indonesia.
”Kami memanfaatkan kegiatan pemasaran investasi yang dilakukan untuk sekaligus mensosialisasikan paket kebijakan ekonomi yang telah dikeluarkan. Indonesia menawarkan berbagai macam kemudahan investasi dengan harapan mendapatkan investasi yang berkualitas serta yang paling mendasar adalah mendatangkan kemanfaatan yang optimal bagi masyarakat sekitarnya,” ujarnya dalam keterangan resmi kepada media, Kamis (21/7/2016).
Sementara itu, terkait investasi, Franky menjelaskan bahwa Indonesia sebagai negara tujuan utama investasi di ASEAN serta negara dengan tingkat pertumbuhan ekonomi tertinggi ketiga di dunia menunjukkan bahwa kondisi makro perekonomian Indonesia masih mendukung untuk tumbuhnya investasi. ”Dengan masuknya investasi Tiongkok yang berkualitas, ini diharapkan akan semakin mengokokohkan kontribusi investasi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia,” paparnya.
Dirinya menambahkan, BKPM juga mendorong investasi yang masuk dapat mendatangkan kemanfaatan maksimal bagi masyarakat sekitarnya, baik melalui penyerapan tenaga kerja maupun manfaat secara ekonomi.
"Kami juga mendorong investor untuk selalu mematuhi aturan yang ada terkait proyek investasi yang mereka kerjakan," lanjutnya.
Dalam kegiatan forum bisnis tersebut direncanakan hadir pejabat dari kedua negara yakni Konjen RI untuk Guangzhou Ratu Silvy Gayatri dan Ketua CCPIT (China Council for Promotion and International Trade) Provinsi Guangdong Chen Qiuyan.
Bagi Franky, kunjungan yang dilakukan ke Cina merupakan kunjungan yang kesembilan, sementara kunjungan ke Guangzhou merupakan kunjungan yang kedua kalinya selama menjabat sebagai Kepala BKPM. ”Ini menunjukkan besarnya potensi minat investasi yang disampaikan oleh investor Cina,” jelasnya.
Dari data yang dimiliki oleh BKPM untuk periode 2010-2015, tercatat sudah 52,3 miliar Dolar Amerika Serikat (AS) komitmen investasi asal Cina terdaftar di BKPM. Untuk periode triwulan pertama tahun 2016, realisasi dari RRT mencapai 464 juta Dolar AS terdiri dari 339 proyek dan menyerap tenaga kerja 10.167 tenaga kerja. Posisi Cina tersebut berada di peringkat keempat setelah Singapura, Jepang dan Hong Kong (RRT).
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Prudential Syariah Bayarkan Klaim dan Manfaat Rp1,5 Triliun Hingga Kuartal III 2025
-
Rupiah Melemah, Sentimen Suku Bunga The Fed Jadi Faktor Pemberat
-
Daftar Pinjol Berizin Resmi OJK: Update November 2025
-
Survei: BI Bakal Tahan Suku Bunga di 4,75 Persen, Siapkan Kejutan di Desember
-
Berapa Uang yang Dibutuhkan untuk Capai Financial Freedom? Begini Trik Menghitungnya
-
Tiru Negara ASEAN, Kemenkeu Bidik Tarif Cukai Minuman Manis Rp1.700/Liter
-
Pemerintah Bidik Pemasukan Tambahan Rp2 Triliun dari Bea Keluar Emas Batangan di 2026
-
BRI Dukung PRABU Expo 2025, Dorong Transformasi Teknologi bagi UMKM Naik Kelas
-
Bunga KUR Resmi Flat 6 Persen dan Batas Pengajuan Dihapus
-
Finex Rayakan 13 Tahun Berkarya