Peduli dengan sampah kota Surabaya, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) melakukan penandatanganan Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBL) berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT) yang berasal dari sampah menggunakan teknologi Zero Waste dengan kapasitas 8,31 Mega Watt (MW). Penandatanganan ini dilakukan oleh General Manager Distribusi Jawa Timur Yugo Riatmo dengan PT Sumber Organik, dan disaksikan oleh Pemerintah Kota Surabaya yang diwakili Kepala Dinas Pertambangan serta Direktur PLN Regional Jawa Timur dan Bali, Amin Subekti.
Penandatangan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Benowo Tahap 2 kapasitas 8,31 MW dilaksanakan disela-sela kegiatan Rapat Koordinasi PLN Regional Jawa Bagian Timur dan Bali (PLN JBTB) di Madiun (19/7/2016). Benowo tahap 2 yang direncanakan beroperasi tahun 2019 merupakan kelanjutan Benowo tahap 1 kapasitas 1,65 MW yang sudah beroperasi sejak 30 November 2015 lalu.
Selain itu dalam acara yang sama juga dilakukan Penandatanganan Berita Acara Financial Date untuk Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Lodagung 1,3 MW – Wlingi, Kabupaten Blitar antara PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur dengan Perum Jasa Tirta I (PJT I).
Tidak hanya itu, dalam acara tersebut juga dilakukan penandatanganan PJBL Excess Power dari Pembangkit Listrik Pabrik Gula Pesantren Baru dengan teknologi Co Generation kapasitas 3 MW milik PT Perkebunan Nusantara X di Kediri.
Dengan ditandatanganinya PJBL ini, secara keseluruhan PLN Distribusi Jawa Timur telah bekerjasama membangun Pembangkit EBT sebesar 15,79 MW, meliputi PLTSa Benowo Surabaya 8,31 MW, PLTSa Benowo 1 sebesar 1,65 MW menggunakan teknologi Sanitary Landfill, Excess Power Kediri 3 MW, PLTM Pacet Mojokerto 1,5 MW, PLTM Lodagung sebesar 1,3 MW dan PLTM Seloliman Excess Power Mojokerto sebesar 30 Kilo Watt (kW).
“Penandatanganan ini sebagai wujud nyata pemanfaatan EBT yang menjadi salah satu fokus PLN Sesuai dengan Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL).” tutur Direktur Bisnis Regional Jawa Timur dan Bali, Amin Subekti dalam keterangan resmi, Kamis (21/7/2016).
Sementara itu, terkait pasokan listrik di Jawa Timur saat ini mencapai 8600 MW dengan beban puncak sebesar 6000 MW, artinya saat ini Jawa timur mengalami surplus sebesar 2600 MW. Secara sistem kelistrikan Jawa timur saat ini masuk kedalam sistem interkoneksi listrik Jawa Bali.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Di Balik Aksi Borong Saham Direktur TPIA, Berapa Duit yang Dihabiskan?
-
Berkat Pemberdayaan BRI, Batik Malessa Ubah Kain Perca hingga Fashion Premium
-
BSU Guru Kemenag Cair! Ini Cara Cek Status dan Pencairan Lewat Rekening
-
Update Harga Sembako: Cabai dan Bawang Merah Putih Turun, Daging Sapi Naik
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
Harga Emas Antam Melonjak Drastis dalam Sepekan
-
Hari Minggu Diwarnai Pelemahan Harga Emas di Pegadaian, Cek Selengkapnya
-
Orang Kaya Ingin Parkir Supercar di Ruang Tamu, Tapi Kelas Menengah Mati-matian Bayar Cicilan Rumah
-
Mampukah Dana Siap Pakai dalam APBN ala Prabowo Bisa Pulihkan Sumatera?
-
Anak Purbaya Betul? Toba Pulp Lestari Tutup Operasional Total, Dituding Dalang Bencana Sumatera