Paket diskon 30 persen sebagai bagian Paket Kebijakan ekonomi jilid III yang diluncurkan Pemerintah pada Oktober 2015 lalu ramai peminat.
Sejak diberlakukan pada Januari 2016, pemberian diskon tariff 30 persen bagi tambahan pemakaian listrik untuk pelaku industri telah diikuti oleh 1.073 pelanggan industri skala menengah dan skala besar dengan total tambahan pemakaian sebesar 256 Giga Watt hour (GWh).
Pemberlakukan paket diskon 30 persen ditawarkan kepada industri sebagai program jangka panjang tiga tahun, berupa diskon tarif bagi tambahan pemakaian listrik pukul 23.00- 08.00. Program ini diharapkan bisa membantu bagi industri yang karena kelesuan ekonomi, menurunkan produksi terutama pada shift tengah malam. Dengan pemberian diskon tariff ini diharapkan produksi meningkat dan menjadi bergairah kembali seperti semula.
Tidak ada persyaratan khusus bagi konsumen industri yang mau mengikuti program ini, bahkan tanpa ada sanksi. Hanya saja, program ini diberikan kepada industri skala menengah dan besar, dengan daya di atas 200 kVA.
Selain paket diskon tariff 30 persen , PLN juga mengeluarkan paket penundaan pembayaran 40 persen rekening listrik, yang ditawarkan sebagai program jangka pendek yakni 6 bulan dan 10 bulan kepada industri padat karya dengan daya saing relative lemah terhadap produk impor dan direkomendasikan oleh asosiasi industri yang bersangkutan, atau direkomendasi BKPM.
Hingga bulan juni 2016 paket penundaan pembayaran 40 persen telah diikuti oleh 238 pelanggan dengan total rekening yang tertunda sebesar Rp1,25 triliun.
Sebelumnya PLN juga telah melakukan sosialisasi dengan pelaku industri serta asosiasi pengusaha untuk mendorong agar memanfaatkan program diskon 30 persen dan paket penundaan pembayaran 40 persen yang dilakukan pada bulan November 2015.
Kedua paket tersebut diatas terbukti memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan industri di Indonesia. Hal ini ditandai dengan tumbuhnya penjualan listrik hingga bulan Juni 2016 untuk industri sebesar 5,91 persen . Angka pertumbuhan ini meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan industri pada bulan Juni 2015 yang mengalami minus 2,7 persen. Pertumbuhan bulan Juni ini merupakan pertumbuhan terbaik yang pernah dicapai sepanjang 2,5 tahun terakhir, khususnya untuk golongan tarif I4.
Adapun pertumbuhan penjulan terbesar dialami oleh industri skala besar yang mengalami peningkatan hingga 12,98 persen. Sementara untuk industri skala menengah mengalami peningkatan sebesar 4,03 persen.
“Pertumbuhan industri skala besar ini dipengaruhi oleh adanya promo diskon tarif untuk tambahan pemakaian listrik pukul 23.00 hingga 08.00 WIB. Industri skala besar yang tumbuh menggembirakan ini antara lain industri kimia, semen, baja, kertas/pulp”ujar Kepala Divisi Niaga PLN Benny Marbun dalam keterangan resmi, Jumat (22/7/2016).
Selain itu geliat pertumbuhan industri juga dipengaruhi oleh iklim ekonomi Indonesia yang baik.
Realisasi program promo Luar Waktu Beban Puncak (LWBP) 23.00-08.00 untuk juni 2016 menyumbangkan tambahan penjualan energy sebesar 67,7 GWh atau setara dengan pemanfaatan kapasitas efisiensi sebesar 251 MW. Dengan demikian sejak bulan Januari hingga Juni 2016, program tersebut telah memberikan tambahan penjualan sebesar 253 ,461 kWh.
Berita Terkait
-
Apa Itu Tax Amnesty? Menkeu Purbaya Sebut Tidak Ideal Diterapkan Berulang
-
Dua Gol Marcus Rashford untuk Barcelona: Ruben Amorim Menyesal?
-
6 Rekomendasi Game Horor Android Terbaru 2025 yang Layak Dicoba
-
Sebut Hasil Rekrutmen Damkar Diumumkan Pekan Depan, Pramono: Saya Minta Jangan Terlalu Lama
-
Cinta Segitiga Berdarah di Cilincing: Pemuda 19 Tahun Tewas Ditusuk Mantan Pacar Kekasih!
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
Terkini
-
Apa Itu Co Living? Tren Gaya Hidup Baru Anak Muda
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
SPBU Swasta Beli BBM dari Pertamina, Simon: Kami Tak Cari Untung!
-
Jurus SIG Hadapi Persaingan: Integrasi ESG Demi Ciptakan Nilai Tambah Jangka Panjang
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
Kemenhub 'Gandeng' TRON: Kebut Elektrifikasi Angkutan Umum, Targetkan Udara Bersih dan Bebas Emisi!
-
Harris Arthur Resmi Pimpin IADIH, Siap Lawan Mafia Hukum!
-
Fakta-fakta Demo Timor Leste: Tekanan Ekonomi, Terinspirasi Gerakan Warga Indonesia?
-
Alasan Eks Menteri Sebut DJP 'Berburu Pajak di Kebun Binatang': Masalah Administrasi Serius