Pharmally International Holding Company Limited (untuk selanjutnya disingkat menjadi “Pharmally International”), bekerjasama dengan anak perusahaan dari Harbin Veterinary Research Institute yang merupakan lembaga penelitian pemerintah Cina di bidang flu burung yaitu Harbin Weike Biotechnology Company (untuk selanjutnya disingkat menjadi “Harbin Weike”), kemudian bersama-sama mendirikan P.T. Biotis Prima Agrisindo (untuk selanjutnya disingkat menjadi “BPA”) di Indonesia, yang bergerak di industri vaksin hewan. Dengan memproduksi vaksin tersebut, BPA ingin membantu perindustrian peternakan di Indonesia.
Dalam keterangan resmi tertulis, Sabtu (23/7/2016), pada hari ini BPA telah mengadakan acara peletakan batu pertama untuk proyek pembangunan pabrik vaksin hewan yang terletak di Jalan Pemuda RT04/RW04, Desa Curug, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor. Dijadwalkan proses pembangunan pabrik dan percobaan produksi akan selesai pada kuartal ketiga tahun 2017 mendatang, sementara proses produksi akan dimulai pada kuartal keempat 2017.
BPA merencanakan pada tahap pertama, perusahaan akan memenuhi kebutuhan pasar ASEAN terutama di Indonesia dengan produk vaksin Avian Influenza (flu burung) dan vaksin Newcastle Disease; Pada tahap kedua, perusahaan akan melakukan ekspansi produk ke vaksin hewan lainnya secara bertahap; Pada tahap ketiga, perusahaan berencana untuk melakukan ekspansi usaha ke pasar mancanegara seperti Amerika Tengah dan Selatan, Timur Tengah, dan Rusia.
Sebagai negara dengan populasi terbesar keempat di dunia dan terbanyak di Asia Tenggara, tingkat konsumsi daging di Indonesiapun sangat tinggi jumlahnya, terutama untuk daging ayam. Oleh sebab itu, terdapat kebutuhan yang besar akan vaksin flu burung yang fungsinya adalah untuk mencegah penyebaran penyakit pada hewan dan menjamin kesehatan unggas. Namun dengan adanya kebijakan pemerintah, vaksin Avian Influenza yang sebelumnya hanya bergantung pada produk impor, terkena dampak yang cukup besar. Hal ini juga menimbulkan celah di antara banyaknya jumlah permintaan dan sedikitnya jumlah penawaran terhadap vaksin Avian Influenza. Pharmally International melihat adanya peluang usaha di bidang vaksin flu burung dan menggandeng Harbin Weike untuk masuk ke pasar Indonesia.
Pharmally International bekerjasama dengan Harbin Veterinary Institute dan mendirikan pabrik vaksin dengan nama BPA. Dalam investasi ini, Pharmally International memiliki saham sebesar 69 persen, Harbin Veken memiliki saham sebesar 10 persen , sementara saham sebesar 21 persen dimiliki oleh mitra strategis di Indonesia dan di Taiwan. Investasi pabrik vaksin BPA ini dalam 3 tahun ke depan diperkirakan akan secara bertahap mencapai nilai 100 juta Dolar Amerika Serikat (AS). Pada tahap awal, kapasitas produksi vaksin tahunan diperkirakan mencapai 8 milyar ampul.
BPA akan mendirikan pabrik yang peduli akan kelestarian lingkungan, sesuai dengan ketentuan GMP Eropa, dan akan memproduksi produk vaksin hewan yang aman dan berkualitas. Total luas tanah area pabrik BPA adalah sebesar 45.000 meter persegi, termasuk bangunan sebesar 26.000 meter persegi yang terdiri dari ruang produksi vaksin aktif dan ruang produksi vaksin inaktif(vaksin yang telah dijinakkan) dengan total 2 jalur produksi untuk embrio vaksin dan 2 jalur produksi untuk sel.
Nilai investasi dalam 3 tahun ke depan secara bertahap akan mencapai 100 juta Dolar AS. Investasi pada periode pertama sebesar 50 juta Dolar AS dan mencakup dana pembelian tanah, pembangunan pabrik, pembelian mesin produksi, peralatan riset, dan dana pra operasional. Pada saat yang bersamaan, BPA akan mempersiapkan perusahaan untuk mendaftar di bursa efek dan melangkah ke dalam pasar modal. Seiring dengan pertumbuhan perusahaan dan pasar, serta adanya keunggulan dana yang diperoleh dari pasar modal, pada periode kedua perusahaan akan menambah investasi senilai 50 juta Dolar AS.
Untuk membangun standar industri serta memberikan sumbangsih bagi pencegahan dan mengendalikan wabah penyakit yang disebabkan oleh unggas di Indonesia, BPA akan menjalin komunikasi dengan lembaga sains dan institusi akademi di Indonesia sebagai perusahaan pematok banding di industri vaksin hewan di Indonesia. BPA akan berusaha untuk menjadi perusahaan teknologi terdepan bagi pemerintah Indonesia di bidang vaksin hewan. Sebagai peneliti inkubasi vaksin hewan di daerah setempat, BPA akan menyediakan lapangan kerja yang lebih luas kepada tenaga kerja Indonesia, memberikan pemasukan pajak kepada pemerintah Indonesia, dan memberikan sumbangsih dengan cara mendorong perkembangan ekonomi setempat di Indonesia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Rupiah Dibuka Demam Lawan Dolar Pada Perdagangan Hari Ini, Sentuh Level Rp 16.591
-
IHSG Dibuka Menghijau, Tiga Saham Bank Ini Malah Berwarna Merah
-
PLTS Terapung di Waduk Saguling Mulai Dibangun, Bisa Suplai Listrik 50 Ribu Rumah
-
OPEC+ Ngotot Tambah Produksi 137 Ribu BPH, Pasar Panik!
-
Ekonom Sarankan Pemerintah Beri Diskon Tarif Listrik Lagi Demi Daya Beli
-
IHSG Dibuka Hijau, Investor Pantau Data Ekonomi Domestik Penting.
-
Awali Pekan Ini, Harga Emas Antam Melompat ke Rekor Tertinggi Jadi Rp 2.250.000 per Gram
-
Gubernur Bank Indonesia : 94 Persen Bank Syariah Main di Pasar Uang
-
Siap Sambut QRIS di Arab Saudi 2026, Fintech RI Mulai Sediakan Dompet Digital
-
Kemenperin Beberkan Dampak Kebijakan Kemasan Rokok Polos Terhadap Industri