Suara.com - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengatakan investor Cina dan Korea Selatan berminat untuk menanamkan modal di sektor farmasi dan akan menjadikan Indonesia sebagai pusat farmasi di Asia Tenggara.
"Di sektor farmasi, Cina dan Korea ini melihat Indonesia sebagai 'hub' di ASEAN," katanya di Jakarta, Sabtu (2/4/2016).
Franky menjelaskan dua alasan negara-negara itu menyasar Indonesia. Pertama, yaitu karena jumlah penduduknya yang besar dan tercakup program BPJS Kesehatan.
Kedua, adalah komitmen Presiden Jokowi untuk mengembangkan industri farmasi di dalam negeri, menjamin ketersediaan sediaan farmasi dan alat kesehatan serta mendorong keterjangkauan harga obat di dalam negeri dan meningkatkan daya saing ekspor seperti tertuang dalam Paket Kebijakan Ekonomi XI.
"Umumnya mereka investor) mengaku lebih nyaman bermitra dengan yang sudah eksisting, walaupun memang ada yang mau 100 persen langsung," ujarnya.
Selain Cina dan Korea Selatan, negara lainnya yang juga tengah menyasar untuk masuk ke sektor farmasi adalah Inggris dan Amerika Serikat melalui peningkatan investasi dari sebelumnya.
Sektor farmasi terbuka 100 persen bagi investor asing dari sebelumnya dibatasi maksimal 85 persen.
Dikeluarkannya sektor tersebut dari daftar negatif investasi (DNI) disambut oleh para investor asing. Korea Selatan, misalnya, mengaku tertarik membuka pabrik bahan baku obat sekaligus membangun pusat riset di Indonesia senilai 95 juta dolar AS (setara Rp1,1 triliun, dengan kurs Rp12.500).
Tiongkok dalam catatan Kementerian Perindustrian telah menyampaikan keinginan untuk berinvestasi bidang industri farmasi berupa obat-obatan. (Antara)
Berita Terkait
-
Emiten Farmasi RI Bangun Pabrik Besar di Australia, Targetkan Jadi Raja Co-Packaging
-
Banyak Obat Diet Tiruan, Perusahaan Farmasi Ini PHK 9.000 Karyawan
-
Emiten Farmasi RI Putar Strategi Akuisisi Demi Ekspansi Global
-
Kepala BPOM: Impor Obat Gila-gilaan, Saatnya Indonesia Revolusi Industri Farmasi
-
Industri Farmasi Bergejolak : Setelah Moderna, Giliran Merck PHK Ribuan Karyawan!
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Bukan Sekadar Bazaar, PNM Hadirkan Ruang Tumbuh dan Silaturahmi UMKM di PFL 2025
-
Perkuat Sport Tourism dan Ekonomi Lokal, BRI Dukung Indonesia Mendunia Melalui MotoGP Mandalika 2025
-
BRI Dorong UMKM Kuliner Padang Perkuat Branding dan Tembus Pasar Global Lewat Program Pengusaha Muda
-
Pertumbuhan Perbankan Syariah di Indonesia Masih Stagnan, BSI Genjot Digitalisasi
-
Bank Mega Syariah Bidik Target Penjualan Wakaf Investasi Senilai Rp 15 Miliar
-
Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
-
Saham Bank Lapis Dua Kompak Rontok, Maybank Indonesia Ambles Paling Dalam
-
OJK Minta Generasi Muda Jangan Awali Investasi Saham dari Utang
-
Daftar Harga Emas Antam Hari Ini, Naik Apa Turun?
-
Aliran Modal Asing yang Hengkang dari Pasar Keuangan Indonesia Tembus Rp 9,76 Triliun