Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, menyambut baik penunjukan Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan yang baru. Sri Mulyani balik lagi ke posisi lamanya dan menggantikan Bambang Brojonegoro yang digeser menjadi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas.
"Saya kira secara jangka pendek akan berdampak positif. Kurs Rupiah saja meningkat 1 persen dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) meningkat 0,33 persen," kata Josua saat dihubungi Suara.com, Rabu (27/7/2016).
Namun Josua tetap mengingatkan langkah Sri Mulyani jelas tidak akan mudah. Saat ini pertumbuhan ekonomi global sedang melambat. Cina yang selama ini mencatatkan pertumbuhan ekonomi dua digit, kini juga telah turun menjadi single digit. "Apalagi tantangannya tidak hanya sekedar pertumbuhan ekonomi kita makin tinggi, tetapi juga bagaiman membuat pertumbuhan ekonomi kita itu lebih berkualitas," ujar Josua.
Hanya saja Sri Mulyani telah memiliki rekam jejak yang panjang dan telah teruji dalam hal makro serta keuangan. Josua juga menilai Sri Mulyani adalah sosok yang memiliki reputasi bagus dalam hal disiplin fiskal. "Jadi terpilihnya Sri Mulyani saya kira akan mampu memperbaiki desifit anggaran negara kita yang selama ini cenderung meningkat. Termasuk dalam hal menggenjot penerimaan pajak dengan mengawal kebijakan pengampunan pajak (tax amnesty)," tutup Josua.
Sebagaimana diketahui, target defisit dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2016 menjadi Rp296,7 triliun atau 2,35 persen dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB). Target tersebut lebih tinggi dari target defisit APBN 2016, Rp273,2 triliun (2,15 persen dari PDB). Target defisit anggaran yang ditetapkan tahun ini turun dari usulan awal sebesar Rp313 triliun (2,48 persen dari PDB).
Sri Mulyani sendiri bukan orang baru di Kementerian Keuangan. Sebelum menjadi Direktur Pelaksana Bank Dunia, Sri Mulyani juga Menteri Keuangan di era Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) periode kedua. Sementera di periode pertama era SBY, Sri Mulyani juga sudah menjadi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas.
Berita Terkait
-
Menperin Baru Dituntut Perkuat Industri Manufaktur Nasional
-
Jokowi Izin ke Presiden World Bank Sebelum Angkat Sri Mulyani
-
Akom Menilai Airlangga Pantas Menjadi Menteri Perindustrian
-
Kader Golkar Jadi Menteri Perindustrian, Golkar Apresiasi Jokowi
-
Sebelum Dicopot, Sudirman Said Kumpulkan Pejabat ESDM
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- Terbongkar dari Tato! Polisi Tetapkan Pria Lawan Main Lisa Mariana Tersangka Kasus Video Porno
- Buntut Tragedi SMA 72 Jakarta, Pemerintah Ancam Blokir Game Online Seperti PUBG
Pilihan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
Terkini
-
GOTO Masih Belum Kasih Bocoran Agenda RUPSLB, Benarkah Patrick Walujo Diganti?
-
Ekonom: Industri Etanol Tak Hanya Untungkan Korporasi, Tapi Buka Lapangan Kerja Baru
-
BSI Akhirnya Kantongi Izin Simpanan Emas dari OJK
-
Industri Pertambangan Indonesia Mulai Beralih Gunakan AI
-
Meski Rupiah Loyo, IHSG Tetap Perkasa Menghijau Didorong Data-data Ekonomi Domestik
-
Cara Klaim BPJS Ketenagakerjaan, Bisa Online Maupun Offline
-
Transaksi Aset Kripto RI Tiba-tiba Lesu, Pelaku Pasar Ungkap Biang Keladinya
-
Platform Kripto Global Sebut RI Mesin Pertumbuhan Blockchain Paling Penting di Dunia
-
Nilai Tukar Rupiah Melemah Rabu Sore, Ini Pemicunya
-
Apa Itu Metode Pengelolaan Uang 50-30-20? Pahami agar Keuangan Tetap Sehat