Suara.com - Presiden Joko Widodo mengingatkan kepada para menteri, gubernur dan kepala daerah untuk tidak dulu bangga jika perekonomian Indonesia tinggi. Pasalnya, pemerintah juga harus memperhatikan laju inflasi.
"Banyak yang lapor ke saya, pak pertumbuhan ekonomi di tempat saya sampai 6 persen atau 9 persen. Tapi jangan senang dulu, saya juga harus lihat inflasinya berapa," kata Jokowi saat ditemui di Hotel Grand Melia, Jakarta Pusat, Kamis (4/8/2016).
Ia menjelaskan, inflasi menjadi komponen penting dalam mendongkrak perekonomian nasional. Menurutnya, jika inflasi masih tinggi, hal tersebut membuktikan uang yang beredar di masyarakat tidak berdampak pada kehidupan lantaran harga kebutuhan bahan pokok melonjak.
Ia pun mengambil contoh negara yang memiliki tingkat inflasi rendah mulai dari Malaysia di level 2,1 persen, Amerika Serikat 0,12 persen dan Singapura minus 0,54 persen.
"Artinya apa, harga di sana terkendali. Singapura malah minus, artinya harga turun. Banyak diskon pasti, banyak great sale," kata Jokowi.
Sedangkan di Indonesia, lanjut Jokowi, di tahun 2015 inflasi masih di level 3,36 persen. Ia berharap, angka ini masih bisa ditekan hingga seminim mungkin.
"Jadi kan kelihatan perbedaannya. Ini yang harus diperhatikan. Jadi jangan bangga dulu kalau pertumbuhan ekonomi tinggi, tapi inflasi tidak terkendali," kata Jokowi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Demi Tingkatkan Harga, ESDM Buka Peluang Turunkan Produksi Batubara pada 2026
-
Daftar Pemegang Saham BUMI Terbesar, Dua Keluarga Konglomerat Masih Mendominasi
-
Tips dan Cara Memulai Investasi Reksa Dana dari Nol, Aman untuk Pemula!
-
Danantara Janji Kembalikan Layanan Premium Garuda Indonesia
-
Strategi Bibit Jaga Investor Pasar Modal Terhindar dari Investasi Bodong
-
ESDM Ungkap Alasan Sumber Listrik RI Mayoritas dari Batu Bara
-
Program Loyalitas Kolaborasi Citilink dan BCA: Reward BCA Kini Bisa Dikonversi Jadi LinkMiles
-
IHSG Berbalik Loyo di Perdagangan Kamis Sore, Simak Saham-saham yang Cuan
-
COO Danantara Tampik Indofarma Bukan PHK Karyawan, Tapi Restrukturisasi
-
COO Danantara Yakin Garuda Indonesia Bisa Kembali Untung di Kuartal III-2026