Indeks Tendensi Bisnis (ITB) adalah indikator perkembangan ekonomi usaha terkini yang datanya diperoleh dari Survei Tendensi Bisnis (STB) yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) bekerja sama dengan Bank Indonesia (BI). STB dilakukan setiap triwulan di beberapa kota besar terpilih di seluruh provinsi di Indonesia. Jumlah sampel STB triwulan II-2016 sebesar 4.138 perusahaan besar dan sedang, dengan responden pimpinan perusahaan.
"ITB merupakan indeks yang menggambarkan kondisi bisnis dan perekonomian pada triwulan berjalan dan perkiraan pada triwulan mendatang," kata Kepala BPS Suryamin dalam keterangan resmi, Jumat (5/8/2016).
Indeks Tendensi Bisnis (ITB) pada triwulan II-2016 sebesar 110,24, berarti kondisi bisnis meningkat dari triwulan sebelumnya. Pelaku bisnis lebih optimis jika dibandingkan dengan triwulan I-2016 (nilai ITB sebesar 99,46).
Optimisme pelaku bisnis pada triwulan II-2016 terjadi pada semua lapangan usaha, kecuali lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian yang mengalami penurunan (nilai ITB sebesar 96,59). Peningkatan tertinggi terjadi pada lapangan usaha Informasi dan Komunikasi (nilai ITB sebesar 118,37), sedangkan peningkatan kondisi bisnis terendah terjadi pada lapangan usaha Konstruksi (nilai ITB sebesar 105,50).
Kondisi bisnis pada triwulan II-2016 meningkat karena adanya peningkatan pendapatan usaha (nilai indeks sebesar 114,70), kapasitas produksi/usaha (nilai indeks sebesar 113,09), maupun rata-rata jumlah jam kerja (nilai indeks sebesar 104,95).
Nilai ITB pada triwulan III-2016 diprediksi sebesar 109,06 berarti kondisi bisnis diperkirakan akan meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya. "Tingkat optimisme pelaku bisnis diperkirakan lebih rendah jika dibandingkan dengan triwulan II-2016 (nilai ITB sebesar 110,24)," ujar Suryamin.
Kondisi bisnis di semua lapangan usaha pada triwulan III-2016 diperkirakan mengalami peningkatan, kecuali lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian (nilai ITB sebesar 98,39). "Peningkatan kondisi bisnis tertinggi diperkirakan terjadi pada lapangan usaha Informasi dan Komunikasi (nilai ITB sebesar 119,58), dan peningkatan terendah diperkirakan terjadi pada lapangan usaha Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial (nilai ITB sebesar 106,17)," tutup Suryamin.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Dua Platform E-commerce Raksasa Catat Lonjakan Transaksi di Indonesia Timur, Begini Datanya
-
KB Bank Catat Laba Bersih Rp265 Miliar di Kuartal III 2025, Optimistis Kredit Tumbuh 15 Persen
-
Ekspor Batu Bara RI Diproyeksi Turun, ESDM: Bukan Nggak Laku!
-
IHSG Berhasil Rebound Hari Ini, Penyebabnya Saham-saham Teknologi dan Finansial
-
Pengusaha Muda BRILiaN 2025: Langkah BRI Majukan UMKM Daerah
-
Ekonomi RI Tumbuh 5,04 Persen, Menko Airlangga: Jauh Lebih Baik!
-
Citibank Pastikan Kinerja Keuangan di Kuartal III 2025 Tetap Solid
-
Alasan Indonesia Belum Jadi Raja Batu Bara Asia, Padahal Pasokan dan Ekspor Tinggi
-
APINDO: Isu Utama Bukan hanya UMP Tapi Penciptaan Lapangan Kerja Formal
-
Rupiah Merana! Dihantam Dolar AS dan Ketidakpastian The Fed