Undang-Undang Pengampunan Pajak (Tax Amnesty) sudah diterapkan sejak 1 Juli 2016 yang lalu. Namun, penerimaan negera dari kebijakan tersebut masih sangat jauh dibawah target. Disinyalir, masih banyak wajib pajak yang enggan ikut tax amnesty dengan berbagai alasan.
Menanggapi hal itu, anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Mukhamad Misbakhun berharap agar masyarakat tidak menjadikan hal teknis sebagai alasan untuk menghindari tax amnesty. Sebab, kebijakan tersebut dinilai sebagai solusi untuk memperbaiki keuangan negara.
"Saya berharap kepada masyarakat, ikutlah tax amnesti. Karena ini adalah pintu yang baik bagi mereka dan pintu yang baik bagi negara untuk memperbaiki tax ratio kita," kata Misbakhun di DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (23/8/2016).
Selain itu, lanjut Misbakhun, tax amnesty juga akan memberikan dampak baik bagi penerimaan pajak negara yang selama ini tidak stabil.
"Secara jangka panjang akan memperbaiki penerimaan pajak kita yang selama ini sering tidak tercapai," kata Misbakhun.
Misbakhun melajutkan, apabila tax amnesty tidak berhasil, maka sangat dikhawatirkan karena karena akan berdampak pada APBN Perubahan.
"Bahkan ini menimbulkan kekhawatiran baru kalau tax amnesty ini tidak tercapai. Karena apa? penerimaan pajak normalnya diperkirakan hanya sekitar 86 persen, perkiraan awal Ibu Sri Mulyani tahun lalu cuma sekitar 83 persen," ujar Misbakhun.
"Artinya apa? ada sortfall yang begitu besar. Ini harus dicari penyelesaiannya, resiko fiskalnya akan diselesaikan seperti apa? karena apa? kalau tidak, ini akan memperbesar jarak defisit di APBN-P 2016," kata Misbakhun menambahkan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Fakta-Fakta Demo Timor Leste: Tekanan Ekonomi, Terinspirasi Gerakan Warga Indonesia?
-
Alasan Eks Menteri Sebut DJP 'Berburu Pajak di Kebun Binatang': Masalah Administrasi Serius
-
Nama Pegawai BRI Selalu Dalam Doa, Meski Wajahnya Telah Lupa
-
Pemerintah Siapkan 'Karpet Merah' untuk Pulangkan Dolar WNI yang Parkir di Luar Negeri
-
Spesifikasi E6900H dan Wheel Loader L980HEV SDLG Indonesia
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh
-
BRI Dukung JJC Rumah Jahit, UMKM Perempuan dengan Omzet Miliaran Rupiah
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina