Anggota Komisi XI DPR dari Fraksi Partai Golkar, Mukhamad Misbakhun berharap agar pemerintah tingkatkan sosialiasi UU Pengampunan Pajak (tax amnesty). Ia menilai, penerimaan negara dari kebijakan tersebut masih jauh dari target karena dipicu kurangnya sosialisasi kepada masyarakat wajib pajak.
"Realisasi dari target tax amnesty yang masih jauh dari harapan ini, ini menjadi pemicu dan pemacu bagi pemerintah untuk bagaimana melakukan sosialisasi lebih gencar lagi ke seluruh lapisan wajib pajak," kata Misbakhun di DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (23/8/2016).
Selain itu, Misbakhun menilai Menteri Keuangan Sri Mulyani belum memahami seutuhnya terkait dengan pelaksanaan tax amnesty. Ia berharap Sri Mulyani segera melakukan akselerasi pemahaman terkait tax amnesty.
"Saya menyadari sepenuhnya Ibu Sri Mulyani baru diangkat jadi Menteri dan proses awal tax amnesty ini beliau tidak ikut. Kemudian bagaimana mengkalibrasi pemahaman Ibu Sri Mulyani tentang tax amnesty ini juga harus diakselerasi," ujar Misbakhun.
Ia berharap, segenap pihak yang memiliki tanggung jawab dalam kebijakan tersebut senantiasi melakukan sosialisi. Sebab, sementara ini baru Presiden dan DPR yang kelihatan melakukan sosialisasi.
"Jadi saya berharap sosialisasinya lebih gencar lagi, sosialisasi dilakukan oleh Presiden sudah, bersama DPR sudah, tinggal kemudian di level yang lebih bawah ditingkatkan," ujar Misbakhun.
Misbakhun menilai, sejauh ini tax amnesty hanya disosialisasikan kepada kelangan pengusaha tertentu, namun tidak merata kepada para pengusaha kecil yang juga termasuk masyarakat wajib pajak.
"Tingkatkan pelayanan pajak, masuk ke asosiasi-asosiasi, misalnya kemarin sudah masuk Apindo, tapi asosiaai pasar bagaimana? kemudian asosiasi misalnya sawit bagaimana? kemudian koperasi bagaimana? UMKM dan sebagainya, sehingga apa? orang mengetahui lebih dalam, lebih detail tentang aturan tax amnesty," tutur Misbakhun.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Nama Pegawai BRI Selalu Dalam Doa, Meski Wajahnya Telah Lupa
-
Pemerintah Siapkan 'Karpet Merah' untuk Pulangkan Dolar WNI yang Parkir di Luar Negeri
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh
-
BRI Dukung JJC Rumah Jahit, UMKM Perempuan dengan Omzet Miliaran Rupiah
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya