Sekretaris Perusahaan PT BRI (Persero) Tbk Hari Siaga mengatakan rencana Kementerian BUMN untuk membentuk Holding BUMN dapat mengefisienkan kinerja perbankan dan membuat perusahaan tersebut lebih siap dalam skala lebih luas.
"Kalau kita bicara 'holding company' itu adalah program Kementerian BUMN. Ke depan perusahaan harus efisien karena persaingan sedemikian ketat, pasar tidak ada batas, semua menjadi global," ujarnya di Jayapura, Minggu (28/8/2016).
Ia pun menyebut BRI sudah sangat siap bila rencana tersebut akhirnya direalisasikan oleh pemerintah.
"BRI sangat siap tapi itu tergantung kebijakan pemerintah. Kita ini pemegang saham mayoritas pemerintah, jadi kalau pemerintah katakan harus holding maka kita akan masuk," kata dia.
Hari menyatakan bahwa tidak ada kebijakan pemerintah yang sifatnya menghambat, namun lebih untuk membangun dan menyukseskan perusahaan ini agar bisa bersaing dengan perusahaan lain, khususnya dalam menghadapi MEA Perbankan.
"MEA perbankan masuk 2020, nanti bank di luar negeri bisa masuk sampai ke pelosok. Nah apakah kita rela nasabah UMKM diambil oleh bank lain, kami tidak rela makanya kita harus ciptakan barrier," kata dia.
Khusus untuk BRI, Hari menyebut pihaknya sudah menyiapkan diri untuk memperkuat jaringannya di seluruh wilayah Indonesia hingga ke pelosok negeri.
"Salah satunya dengan satelit kita perkuat agen BRIlink, kita ciptakan teras kapal, itu adalah bagaimana kita menggali potensi yang tidak bisa disentuh oleh perbankan tradisional," ujarnya lagi.
Sebelumnya, Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan peraturan mengenai pembentukan holding BUMN sedang disusun, dan dalam kajian dengan kementerian terkait.
"Kita bicarakan dulu mengenai persiapan PP (Peraturan Pemerintah), aturan-aturan yang harus diperbaiki, dan kita komunikasi dengan siapa saja," kata Rini.
Dalam rapat koordinasi membahas kelanjutan rencana pembentukan holding BUMN yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, ikut hadir Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati serta Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly.
Namun, Rini belum bisa memberikan kepastian waktu penerbitan PP mengenai pembentukan enam holding BUMN tersebut. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Pemerintah Kucurkan Bantuan Bencana Sumatra: Korban Banjir Terima Rp8 Juta hingga Hunian Sementara
-
Apa Itu MADAS? Ormas Madura Viral Pasca Kasus Usir Lansia di Surabaya
-
Investasi Semakin Mudah, BRI Hadirkan Fitur Reksa Dana di Super Apps BRImo
-
IPO SUPA Sukses Besar, Grup Emtek Mau Apa Lagi?
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
BUMN Infrastruktur Targetkan Bangun 15 Ribu Huntara untuk Pemulihan Sumatra
-
Menpar Akui Wisatawan Domestik ke Bali Turun saat Nataru 2025, Ini Penyebabnya
-
Pemerintah Klaim Upah di Kawasan Industri Sudah di Atas UMP, Dorong Skema Berbasis Produktivitas
-
Anggaran Dikembalikan Makin Banyak, Purbaya Kantongi Rp 10 Triliun Dana Kementerian Tak Terserap
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga