Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan Pengembangan Infrastuktur Wilayah (BPIW) bersama Pemerintah Daerah, Pengembang dan stakeholder lainnya berkomitmen menjaga pola hunian berimbang 1-2-3 yakni 1 rumah mewah, 2 rumah menengah dan 3 rumah bagi MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah) dilaksanakan di Kota Baru Publik Maja.
“Ini (pola hunian berimbang) harus dipenuhi. Kita proyeksikan (Kota Baru Maja) bisa menampung 1,1 juta penduduk pada 2035 dimana sekitar 600 ribu jiwa merupakan MBR,” kata Hermanto Dardak, Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) dalam konferensi pers di sela-sela seminar dan lokakarya bertajuk “Keterpaduan Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Wilayah, Perumahan, Penyediaan Tanah dan Tata Kelola dalam Pengembangan Kawasan Perkotaan PKN/PKW dan Kota Baru Publik” di Hotel Ambhara, Jakarta Kamis (1/9/2016).
Turut hadir pada konferensi pers Ketua DPD REI Banten Soelaiman Soemawinata, Dirut PT. Hanson George Ignasius Ratulangi, Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang Osward Mungkasa dan Plh. Direktur Penataan Kawasan Ditjen Tata Ruang Kementerian Agraria dan Tata Ruang Doni Janarto.
Disamping mengusung hunian berimbang, Kota Baru Maja yang memiliki total luas 18.000 hektar juga direncanakan memiliki 30 persen dari Ruang Terbuka Hijau (RTH), jaringan jalan 20 persen, fasilitas sosial (fasos) dan fasilitas umum (fasum) 15 persen. Kota Baru Maja kedepan diharapkan menjadi kota satelit mandiri dimana orang tinggal dan bekerja disana. Oleh karenanya, tambah Hermanto juga akan dikembangkan techno park sebagai kawasan pengembangan bisnis untuk mendukung konsep kota satelit mandiri.
Pemerintah juga memberikan dukungan infrastruktur diantaranya akses jalan dan sumber air bersih. Menurut Hermanto, direncanakan tahun depan jalan dari Pamulang menuju Maja sudah dapat dibangun dimana lahan menjadi kewajiban pengembang. Saat ini lahan yang sudah siap telah mencapai 50 persen. Sementara itu untuk kebutuhan air bersih Kementerian PUPR juga sudah persiapkan pembangunan Waduk Karian di Lebak, Banten.
Sementara itu Ketua REI Banten, Soelaeman Soemawinata menyatakan pembebasan tanah oleh pengembang juga menjadi kendala, terutama jika perencananaan pengembangan kawasan sudah tersebar luas maka harga tanah akan melonjak. Hal ini menurutnya menyulitkan pengembang karena pihaknya juga berkewajiban menyediakan rumah murah dan layak untuk MBR.
Untuk mensiasati kendala tanah, Plh. Direktur Penataan Kawasan Ditjen Tata Ruang Kementerian Agraria dan Tata Ruang Doni Janarto. mendorong konsep kemitraan antara pengembang dengan masyarakat sekitar sehingga mereka tidak termarjinalkan. Dirut PT. Hanson George Ignasius Ratulangi sebagai salah satu pengembang perumahan Kota Baru Maja mengatakan animo masyarakat untuk tinggal di Kota Baru Maja cukup tinggi. Hal ini dilihat dari penjualan rumah setelah penawaran perdana cukup besar.
Sebelumnya pada Juli 2016 lalu telah ditandatangani nota kesepahakan (Memorandum of Understanding/MoU) Pengembangan Kota Baru Publik Maja antara Kementerian PUPR, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Provinsi Banten, Kabupaten Bogor, Kabupaten Lebak, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan dan beberapa pengembang yakni Perum Perumnas, PT Nusa Graha Perkasa, PT Hanson International, dan PT Mitra Abadi Utama.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
-
Kuartal Panas Crypto 2025: Lonjakan Volume, Arus Institusional dan Minat Baru Investor
-
Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
-
Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
-
Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
-
Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
-
Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
-
IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing