Untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) konstruksi, Direktorat Jenderal Bina Konstruksi (DJBK) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menggelar Sertifikasi Mandor dan Tukang di Cirebon, Jawa Barat, Senin (29/8/2016). Peningkatan kualitas tersebut dinilai penting, karena kualitas pekerja konstruksi di Indonesia masih dianggap rendah.
“Pelatihan diberikan sedini mungkin agar para peserta lebih siap menghadapi tantangan dunia kerja dan mengurangi gap kompetensi yang ada,” ujar Kepala Balai Jasa Konstruksi Wilayah III Jakarta, Riky Aditya Nazir saat membuka Uji Sertifikasi Mandor dan Tukang yang diikuti oleh 120 peserta melalui keterangan tertulis, Selasa (30/8/2016).
Para peserta akan dibekali dengan kemampuan teknis di bidang konstruksi dan juga mendapat pelatihan non teknis selama Uji Sertifikasi Mandor dan Tukang berlangsung dari 29-31 Agustus 2016. Pelatihan non teknis yang didapat seperti kemampuan berkomunikasi, team work, manajemen dan materi relevan lainnya.
Menurut Riky, dengan pembekalan kemampuan teknis dan non teknis yang memadai, masyarakat konstruksi Indonesia tidak perlu ragu menghadapi era pasar bebas. Tidak hanya itu, SDM konstruksi Indonesia juga akan siap bersaing dengan SDM konstruksi asing.
Pelatihan dan uji sertifikasi yang diselenggarakan bekerjasama dengan Indocement dan Politeknik Negeri Bandung tersebut membuka kesempatan bagi mandor dan tukang untuk mendapatkan program capacity building yang bermanfaat bagi peningkatan kemampuan teknis maupun non teknis.
Para peserta pelatihan dan uji sertifikasi diharapkan bisa menjadi SDM konstruksi yang kompeten dan lebih kompetitif di era pasar bebas sekarang ini.
Saat ini, penyelenggaraan pelatihan dan uji sertifikasi merupakan fokus Kementerian PUPR dalam rangka pembinaan SDM konstruksi Indonesia.
Saat ini, DJBK menginisiasi penyelenggaraan pelatihan dengan berbagai macam variasi model yang difokuskan kepada jabatan kerja kunci, yaitu manajer proyek, pengawas, mandor dan tukang. Beberapa model pelatihan tersebut antara lain, pelatihan dengan model pembelajaran jarak jauh, pelatihan dengan menggunakan Mobile Training Unit (MTU), seminar dan kursus singkat, serta uji kompetensi yang dilanjutkan dengan sertifikasi.
Berita Terkait
-
Menteri PUPR: Kualitas Infrastruktur yang Dibangun Harus Dijaga
-
Subsidi Perumahan Jaga Daya Beli MBR untuk Miliki Rumah Layak
-
Indonesia-CEPA Segera Teken Kerja Sama Tenaga Kerja
-
Menteri PUPR: Sistem Moduler Bikin Pembangunan Rumah Lebih Cepat
-
Menteri Basuki Minta Ada Standar Pembangunan Perumahan Bersubsidi
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Nama Pegawai BRI Selalu Dalam Doa, Meski Wajahnya Telah Lupa
-
Pemerintah Siapkan 'Karpet Merah' untuk Pulangkan Dolar WNI yang Parkir di Luar Negeri
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh
-
BRI Dukung JJC Rumah Jahit, UMKM Perempuan dengan Omzet Miliaran Rupiah
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya