Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengajak para nelayan yang masih menggunakan alat tangkap perusak lingkungan untuk menggantinya dengan alat tangkap yang ramah lingkungan. Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan, pergantian alat tangkap ramah lingkungan merupakan langkah strategis menuju perikanan Indonesia yang lebih baik.
Dalam kunjungan kerjanya ke Jepara, Jawa Tengah, Susi mengapresiasi para nelayan Pantura khususnya yang berada di Jepara yang telah bersedia mengganti alat tangkapnya. Pergantian alat tangkap yang aman, menurut Susi, juga mampu mendorong nelayan untuk memberikan sumbangsih nyata pada kualitas produk perikanan.
Susi juga menilai, nelayan dari Pantura seyogyanya dapat berpartisipasi dalam membangun perikanan nasional. "Pendapatan akan menjadi lebih baik, jika mengganti alat tangkap ramah lingkungan, karena caranya sudah benar", ujar Susi dalam sambutannya di Desa Kedung Malang, Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Senin (5/9/2016).
Pergantian alat tangkap pada nelayan ini dilakukan menyusul kebijakan relokasi nelayan Pantura untuk memaksimalkan Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) 711 yakni perairan Natuna. "Saya ingin memberikan WPP tersebut ke nelayan Pantura. Namun saya berpesan, orang Papua, NTT, NTB, akan marah kalau Bapak bawa kapal cantrang. Jadi sebelum pindah tolong ganti alat tangkapnya", jelasnya.
Soal biaya pergantian alat tangkap, Susi mengajak perbankan untuk terjun membantu nelayan memberikan pinjaman. "Untuk ganti alat tangkap, perbankan siap memberikan pinjaman.", ujar Susi.
Dalam kesempatan tersebut, Susi juga memberikan bantuan berupa alat tangkap ramah lingkungan yakni gilnet millenium kepada 12 nelayan di Jepara. Di Jawa Tengah, KKP juga memberikan bantuan gilnet milenium sebanyak 8 unit untuk Kabupaten Demak dan 18 unit untuk Kabupaten Pati. Selain itu turut diserahkan 16 Surat Ijin Penangkapan Ikan (SIPI) baru dan 3 Surat Ijin Penangkapan Ikan (SIUP) yang diserahkan secara simbolis.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Nama Pegawai BRI Selalu Dalam Doa, Meski Wajahnya Telah Lupa
-
Pemerintah Siapkan 'Karpet Merah' untuk Pulangkan Dolar WNI yang Parkir di Luar Negeri
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh
-
BRI Dukung JJC Rumah Jahit, UMKM Perempuan dengan Omzet Miliaran Rupiah
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya