Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kembangkan teknologi jembatan pedesaan atau yang disebut dengan teknologi Judesa (Jembatan Untuk Desa). Disamping ekonomis, Judesa ini juga didesain menggunakan material berkualitas hasil pabrikasi yang dikirim ke lokasi-lokasi yang umumnya dipelosok desa serta waktu pengerjaannya lebih cepat.
“Kementerian PUPR memiliki teknologi jembatan Judesa hasil temuan para peneliti Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) yang relatif ekonomis. Judesa ini dapat didorong penerapannya untuk desa-desa yang memiliki kondisi geografis seperti di Banten,”kata Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Ekonomi dan Infrastruktur, Rido M Ichwan dalam Seminar Nasional Penerapan Teknologi Judesa Untuk Mendukung Infrastruktur Pedesaan di Serang, Banten, Rabu (14/9/2016).
Banten sendiri memiliki kurang lebih 1.236 desa yang dipisahkan oleh banyak sungai sehingga kebutuhan infrastruktur jembatan sangat dibutuhkan.
Ditambahkannya teknologi Judesa memungkinkan pembangunan infrastruktur perdesaan dilaksanakan secara partisipatif sehingga masyarakat dapat memilih prioritas pembangunan infrastruktur yang diinginkan sesuai hasil musyawarah desa.
Menurutnya, pembangunan infrastruktur jembatan selalu menjadi prioritas untuk desa yang bertipologi tertinggal dan berkembang. Karena dengan adanya jembatan akan lebih memudahkan akses masyarakat untuk mendapatkan pelayanan dasar dalam meningkatkan ekonomi masyarakat setempat.
Hadirnya teknologi Judesa dinilai tepat di saat pemerintah sedang melakukan efisiensi anggaran di segala sektor, karena beberapa penyelenggara negara di daerah hingga kepala desa cukup merasakan dampaknya. Salah satunya ketika desa memerlukan pembangunan infrastruktur jembatan untuk mempermudah masyarakat ke pasar, ke sekolah, bekerja dan lainnya.
“Pondasi Judesa disebut asimetris karena hanya berada di satu sisi. Pembangunannya sendiri menjadi lebih mudah karena pengangkutan bahan material dilakukan di satu sisi (jembatan),” ujar Rido dalam keterangan tertulis, Kamis (15/9/2016).
Selain itu, pengangkutan material untuk pembangunan jembatan juga lebih mudah karena pengurangan komponen sistem pengaku ikatan angin. Sistem ini memanfaatkan struktur lantai monolit jembatan yang cukup kaku terhadap gaya lateral, serta dengan tiang tunggal di satu sisi sehingga biaya material struktur jembatan dapat diminimalisir.
Seminar Nasional yang diselenggarakan Balai Penerapan Teknologi Konstruksi Direktorat Jenderal Bina Konstruksi (DJBK) Kementerian PUPR tersebut menghadirkan para pembicara diantaranya, Staf Ahli Menteri PUPR bidang Ekonomi dan Invetasi, Direktur Daerah Tertinggal, Transmigrasi, dan Perdesaan Bappenas, Direktur Sarana Prasarana Desa Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, dan Kapusjatan Balitbang.
Dalam acara tersebut juga hadir Sekretaris Daerah Provinsi Banten, Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat Desa Provinsi Banten, Kepala Dinas PU se-Provinsi Banten, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa, termasuk 151 orang para Aparatur Desa se-Provinsi Banten.
Beberapa kepala desa diantaranya dari Kabupaten Lebak dan Pandeglang Provinsi Banten menyatakan terima kasihnya atas penyelenggaraannya seminar ini karena dianggap sangat bermanfaat. “Sangat bermanfaat, kami secara teknis masih awam bagaimana pembangunan jembatan desa yang berkualitas dengan biaya ekonomis, lalu bagaimana pemeliharaannya, karena kami bisa mendapatkan protes langsung dari masyarakat ketika jembatan rusak,” ujar Kepala Desa Cihambali, Kecamatan Cibeber.
Berita Terkait
-
Kementerian PUPR Telah Beri Bantuan PSU Untuk 27.283 Unit Rumah
-
Anggaran Kementerian PUPR Tahun 2017 Diusulkan Rp105,56 Triliun
-
Infrastruktur Jalan akan Perlancar Distribusi Barang dan Jasa
-
Kementerian PUPR Dukung Pembangunan Tol Dalam Kota Bandung
-
Jalan Tol Dalam Kota Bandung Mulai Dibangun November 2017
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Bukan Sekadar Bantuan, Pemberdayaan Ultra Mikro Jadi Langkah Nyata Entaskan Kemiskinan
-
BEI Rilis Liquidity Provider Saham, Phintraco Sekuritas Jadi AB yang Pertama Dapat Lisensi
-
Ekonomi RI Melambat, Apindo Ingatkan Pemerintah Genjot Belanja dan Daya Beli
-
Pakar: Peningkatan Lifting Minyak Harus Dibarengi Pengembangan Energi Terbarukan
-
Pertamina Tunjuk Muhammad Baron Jadi Juru Bicara
-
Dua Platform E-commerce Raksasa Catat Lonjakan Transaksi di Indonesia Timur, Begini Datanya
-
KB Bank Catat Laba Bersih Rp265 Miliar di Kuartal III 2025, Optimistis Kredit Tumbuh 15 Persen
-
Ekspor Batu Bara RI Diproyeksi Turun, ESDM: Bukan Nggak Laku!
-
IHSG Berhasil Rebound Hari Ini, Penyebabnya Saham-saham Teknologi dan Finansial
-
Pengusaha Muda BRILiaN 2025: Langkah BRI Majukan UMKM Daerah