Bank Indonesia (BI) memangkas BI rate sebesar 25 basis poin menjadi 5 persen di hari Kamis (22/9/2016) untuk memacu permintaan domestik dan pertumbuhan ekonomi. Inflasi bulan Agustus tercatat sebesar 2.97 persen, level terendah sejak Desember 2009 sehingga ada ruang untuk pelonggaran moneter lebih lanjut.
"BI juga memangkas 7 Day Reverse Repo Rate karena pertumbuhan kredit lebih lambat dari ekspektasi," kata Lukman Otunuga, Research Analyst Forextime, dalam keterangan resmi, Jumat (23/9/2016).
Sentimen terhadap perekonomian Indonesia tetap positif. Pemerintah terus berupaya mempertahankan stabilitas ekonomi dalam situasi ketidakpastian global ini. Masih ada optimisme bahwa undang-undang amnesti pajak akan dapat mendorong pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) dan menarik investasi asing.
Bank sentral tetap berhati-hati
Investor yang bullish terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) terpaksa gigit jari pada hari Rabu (21/9/2016). Karena sesuai perkiraan The Federal Reserve memutuskan untuk mempertahankan suku bunga AS. Ketidakpastian global saat ini memang membuat situasi finansial menjadi tidak stabil sehingga bank-bank sentral mengambil posisi waspada.
"Walaupun keputusan untuk tidak meningkatkan suku bunga disambut hangat oleh pasar saham global, terpecahnya suara pejabat Fed cukup mengkhawatirkan. Dengan menipisnya ekspektasi kenaikan suku bunga Fed tahun ini, USD berpotensi semakin melemah," ujar Lukman.
Komentar yang bervariasi dan seringkali berlawanan arah dari para pejabat Fed sebelum rapat FOMC sudah menciptakan ketidakpastian tentang jadwal kenaikan suku bunga, namun karena tiga dari sepuluh anggota dengan hak suara menyuarakan ketidaksetujuannya kali ini, maka wacana kemungkinan rapat live di bulan Desember pun mencuat. Suku bunga AS berpeluang untuk ditingkatkan di bulan Desember apabila data domestik kuartal 4 menunjukkan stabilitas.
USD mungkin akan terus sensitif menjelang rapat FOMC di bulan Desember karena investor memperkirakan langkah Fed berikutnya. Dari sudut pandang teknikal, Indeks Dolar menjadi bearish pada rentang waktu harian - harga diperdagangkan di bawah 20 SMA harian sedangkan MACD telah melintas ke bawah. Breakdown di bawah 95.00 dapat membuka jalan menuju 94.00.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Ojol dan Kurir Dijamin BPJS Ketenagakerjaan Tahun 2026, Ini Ketentuannya
-
Ignasius Jonan 2 Jam Bertemu Prabowo, Bahas Proyek Kereta Cepat Bareng AHY?
-
Jadwal Pembagian Dividen AVIA, Tembus Rp 600 Miliar untuk Pemegang Saham
-
BRI Peduli dan YBM BRILian Salurkan Bantuan Tanggap Darurat Banjir Sukabumi
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Menkeu Purbaya Sebut Krisis China Tak Mungkin, Singgung Sistem Komunis
-
Menkeu Purbaya Optimis Pertumbuhan Ekonomi Kuartal IV Tembus 5,5 Persen
-
Produsen Vaksin Global Bakal Gunakan AI Demi Hadapi Pandemi Berikutnya
-
Suara dari Timur: Mengenang Ajoeba Wartabone dan Api Persatuan Indonesia
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!