Suara.com - Siapa sih yang tak ingin menjadi kaya? Semua orang tentu ingin memiliki banyak uang. Namun, sayangnya, hanya sebagian dari kita yang bisa memiliki dan memanfaatkan kesempatan yang datang pada diri masing-masing.
Lantas, apa sih yang membedakan orang kaya dan orang miskin dalam mencari uang? Menurut Pengusaha sukses sekaligus motivator finansial Tung Desem Waringin, orang miskin cenderung menggunakan pola pikir “atau,” yaitu antara “yang tidak enak” atau “yang lebih tidak enak,” misalnya: “lebih baik miskin daripada sakit-sakitan” “lebih baik miskin daripada keluarga berantakan” “lebih baik miskin daripada menjadi koruptor”.
Lantas, Bagaimana dengan orang kaya? Orang kaya menurutnya, lebih memilih pola pikir “dan,” yakni “yang enak” dan “yang lebih enak”. Contohnya, “kaya dan sehat” “kaya dan keluarga harmonis” “kaya dan bahagia”.
"Orang miskin mencari kenyamanan. Ia akan berusaha ala kadarnya untuk meraih kekayaan. Namun ketika usaha yang ala kadarnya itu tidak membuahkan hasil, ia akan mencari rasa nyaman dengan membela dirinya melalui pilihan-pilihan tersebut. Namun orang kaya memiliki semangat yang tak ada habisnya untuk mencapai keadaan yang lebih baik setiap harinya," kata dia saat ditemui di bilangan Jakarta, beberapa waktu lalu.
Tak hanya itu, ia juga menjabarkan, perbedaan pola pikir antara orang kaya dan orang miskin. Di mana, orang kaya selalu membuat nilai tambah, sementara orang miskin tidak membuat atau membuat sedikit nilai tambah.
Nilai tambah, kata Tung, berarti kelebihan yang dimiliki yang bisa dirasakan dan diperlukan atau bermanfaat bagi konsumen Anda dan orang lain, serta tidak dimiliki oleh pesaing Anda. Menurut dia, nilai tambah yang paling penting dalam hidup ini adalah track record atau catatan prestasi Anda.
Selain itu, orang kaya juga mempunya faktor kali, yang tidak terpikirkan orang miskin. Setiap orang, baik kaya maupun miskin dianugrahi waktu 24 jam dalam sehari. Orang biasa bekerja delapan jam sehari. Sedangkan orang kaya membuat orang lain bekerja baginya. Sehingga jika ia memiliki 10 orang pegawai, ini berarti ia bekerja 80 jam dalam sehari.
"Kalau punya bisnis, orang kaya akan mencari nilai kalinya. Misalnya dia miliki produk, dia akan mencari nilai kalinya dari produk orang lain, dan mengajaknya bekerjasama agar memiliki penghasilan yang jauh lebih besar," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Harga Emas Hari Ini Naik Lagi, UBS dan Galeri24 di Pegadaian Makin Mengkilap
-
Grab Tawarkan Jaminan Tepat Waktu Kejar Pesawat dan Kompensasi Jutaan Rupiah
-
Kuota Mudik Gratis Nataru Masih Banyak, Cek Syarat dan Rutenya di Sini
-
Asuransi Simas Jiwa Terapkan ESG Lewat Rehabilitasi Mangrove
-
Baru Terjual 54 Persen, Kuota Diskon Tarif Kereta Api Nataru Masih Tersedia Banyak
-
Kemnaker Waspadai Regulasi Ketat IHT, Risiko PHK Intai Jutaan Pekerja Padat Karya
-
Tahapan Pengajuan KPR 2026, Kapan Sertifikat Rumah Diserahkan?
-
Harga Emas Antam Naik Konsisten Selama Sepekan, Level Dekati 2,5 Jutaan
-
Inilah PT Tambang Mas Sangihe yang Ditolak Helmud Hontong Sebelum Meninggal Dunia
-
Pilihan Baru BBM Ramah Lingkungan, UltraDex Setara Standar Euro 5