Salah satu tokoh pasar Tanah Abang yakni Hercules Razario Marshal atau yang lebih sering dikenal Hercules tadi malam, Senin (3/10/2016) ternyata diam-diam mendatangi kantor Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan.
Kedatangannya tersebut untuk meminta pengampunan pajak dalam program tax amnesty yang diselenggarakan oleh pemerintah.
Direktur Penyuluhan, Pelayanan dan Hubungan Masyarakat DJP Hestu Yoga Saksama mengatakan, Hercules datang untuk mengambil tanda terima Surat Pernyataan Harta atau SPH. Kedatangan Hercules tersebut langsung disambut oleh Dirjen Pajak Ken Dwijugiateadi.
"Iya memang semalam datang Hercules ikut tax amnesty. Tadi malam ke Pak Dirjen yang mengambil tanda terima SPH Hercules. Ini sangat baik sekali ya," kata Yoga saat dihubungi suara.com, Selasa (4/10/2016).
Yoga menjelaskan, Hercules mengakui bahwa selama ini dirinya telah lalai dalam urusan perpajakan dimasa lalu.
Menurut Yoga, dengan keikutsertaan tokoh Tanah Abang ini, Hercules berkomitmen akan menjalankan kewajibannya dalam membayar pajak dengan baik, hal ini bertujuan untuk mengubah Indonesia menjadi lebih baik.
"Ya orang pernah buat salah dimasa lalu nggak apa-apa. Sekarang kan mau memperbaiki. Beliau (Hercules) juga sudah berkomitmen untuk melaksanakan kewajibannya dengan baik. Jadi harus di dukung," kata Yoga.
Sosok Hercules selama ini cukup kontroversial. Ia diduga menjadi salah satu dedengkot utama jaringan preman di tanah air dengan jumlah angota kelompok yang cukup besar. Hercules selama ini dikenal loyal terhadap anggota kelompoknya. Anggota Kelompok Hercules tak hanya berasal dari daerah Timur tapi juga dari Medan, Palembang, dan Betawi.
Hercules juga diakui memiliki kemampuan yang hebat dalam membangun jaringan. Menurut kabar, Hercules datang ke Jakarta pada 1987 dan mulai bekerja bengkel di Tanah Abang. Dia bahkan sempat tinggal di kolong jembatan.
Semakin hari, di pusat perdagangan garmen ini, nama Hercules mulai terkenal. Pada 1997, kekuasaan Hercules meredup yang ditandai oleh pertikaian yang berakibat dua anak buahnya tewas. Ia ribut melawan kelompok pimpinan Muhammad Yusuf Muhi alias Bang Ucu Kambing, yang didukung warga sekitar.
Pada Desember 2005, pria kelahiran Dili, 45 tahun lalu itu sempat ditahan selama 60 hari di Rumah Tahanan Kepolisian Daerah Metro Jaya. Saat itu sekitar 20 anak buahnya menyerbu kantor redaksi sebuah surat kabar karena tidak puas atas pemberitaan yang mengaitkan Hercules dengan premanisme. Pasca pernyerangan itu, kelompok Hercules terus berkembang, bahkan wilayah kekuasaanya tak lagi sebatas Tanah Abang.
Selain jaringannya yang meluas, Anton menilai Hercules kini mulai terlibat aktif dengan kegiatan politik melalui GRIB. Apalagi GRIB merupakan organisasi underbow Gerindra. Anton yakin kedekatan Prabowo dan Hercules saat bertugas di Timor-Timur menjadi salah satu alasan Hercules aktif di GRIB. “Mungkin dia memang target jadi anggota DPR, agar bisa membuat kebijakan tentang urbanisasi untuk mengurangi pengangguran.
Kini Hercules diduga tak lagi memiliki kuasa sebesar dulu. Namun namanya sudah telanjur menjadi ikon preman di ibu kota.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
-
Kuartal Panas Crypto 2025: Lonjakan Volume, Arus Institusional dan Minat Baru Investor
-
Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
-
Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
-
Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
-
Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
-
Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
-
IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing