Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Kamis (13/10/2016) ditutup turun sebesar 24 poin atau 0,45 persen ke level 5.340 setelah bergerak di antara 5.339-5.384. Sebanyak 104 saham naik, 184 saham turun, 86 saham tidak bergerak. Investor bertransaksi Rp 7.784 triliun. Di pasar reguler, investor asing membukukan transaksi jual bersih (net sell) Rp 463 miliar.
Informasi tersebut tertuang dalam keterangan resmi Managing Partner PT Investa Saran Mandiri, Hans Kwee, Jumat (14/10/2016).
Pasar Amerika ditutup negatif setelah data ekonomi Cina yang lemah dan minutes pertemuan kebijakan Federal Reserve bulan September memicu aksi hindar risiko. Sektor keuangan mencatat kinerja terburuk seiring investor memangkas kepemilikan mereka menjelang laporan pendapatan dari Citigroup Inc.,JPMorgan Chase & Co. dan Wells Fargo pada hari Jumat (14/10/2016).
"Dow Jones berakhir 0,24 perse lebih rendah di 18,100. S&P turun 0,31 persen menjadi 2,132, dan Nasdaq merosot 0,34 persen ke 4,803," kata Hans.
Pasar Eropa merosot tajam pada hari Kamis, terutama karena data China yang lemah yang menyebabkan penurunan di saham pertambangan, sementara inves-tor juga masih mencerna notula terbaru dari Federal Reserve. Sektor per-tambangan turun sekitar 3 persen pada hari Kamis, karena harga tembaga yang turun tajam di sesi Eropa.
"Indeks FTSE turun 0.66 persen ke level 6,977, CAC dan DAX melemah lebih jauh, berakhir turun 1.06 persen dan 1.04 persen," ujar Hans.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengaku akan memperbaiki berbagai aspek untuk menaikkan minat wajib pajak membawa pulang hartanya dari luar negeri ke da-lam negeri (repatriasi), melalui program pengampunan pajak atau tax amnesty. Pertama, pemerintah akan lebih gencar menawarkan proyek-proyek infrastuktur termasuk investasi di pasar modal kepada wajib pajak. Diharapkan, wajib pajak menjadi tertarik merepatriasi hartanya untuk investasi di dalam negeri. Kedua, pemerintah akan memperbaiki kesiapan berbagai proyek termasuk menyam-paikan tingkat pengembalian keuntungan (rate of return) bagi wajib pajak yang investasi di sektor tersebut. Seperti diketahui, pelaporan harta program tax am-nesty pada periode satu mencapai lebih dari Rp3.500 triliun. Hanya saja, jumlah harta yang direpatriasi hanya Rp137 triliun.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
-
Kuartal Panas Crypto 2025: Lonjakan Volume, Arus Institusional dan Minat Baru Investor
-
Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
-
Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
-
Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
-
Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
-
Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
-
IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing