Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Senin (10/10/2016) ditutup turun sebesar 16 poin atau 0,30 persen ke level 5.360 setelah bergerak di antara 5.352-5.397. Sebanyak 133 saham naik, 159 saham turun, 93 saham tidak bergerak. Investor bertransaksi Rp 6.540 triliun. Di pasar reguler, investor asing membukukan transaksi jual bersih (net sell) Rp140 miliar.
Penjelasan tersebut tertuang dalam keterangan tertulis Direktur PT Investa Saran Mandiri, Hans Kwee, Selasa (11/10/2016).
Pasar Amerika ditutup menguat seiring harapan akan tercapainya kesepakatan pemangkasan produksi oleh OPEC mendorong kinerja sektor energi. Fokus investor juga mulai bergeser ke musim laporan earnings kuartal ke-3, yang secara tidak resmi akan dimulai hari Selasa, untuk melihat bagaimana perusahaan AS menghadapi pertumbuhan global yang lambat dan prospek kenaikan suku bunga Federal Reserve.
"Indeks Dow Jones menguat 0,49 persen ke level 18,329, Nasdaq menguat 0,60 persen ke level 4,893 dan S&P menguat 0,46 persen ke level 2,163," kata Hans.
Pasar Eropa ditutup positif ditopang oleh kenaikan harga minyak serta harapan adanya merger di sektor perbankan Italia yang sedang berjuang. Sementara itu untuk saham yang terkait dengan energi melonjak setelah harga minyak naik hampir 3 persen karena Presiden Rusia Vladimir Puting berikan dukungannya terhadap upaya internasional untuk membatasi produksi, dan juga karena menteri energi Arab Saudi Khalid al-Falih mengatakan bahwa dia optimis para produsen minyak besar dapat mencapai kata sepakat untuk mengurangi produksi.
"Indeks CAC 40 naik 1.06 persen ke 4,497, DAX bergerak 1.27 persen lebih tinggi di 10,624. Sementara indeks FTSE menguat 0.75 persen ke level 7,097," ujar Hans.
Setelah berakhirnya periode pertama program pengampunan pajak atau tax amnesty, Kantor Pajak mulai sepi. Akan tetapi laju pelaporan harta tidak berhenti dam masih bejalan. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak) kemarin sore, total harta yang dilaporkan sudah menembus Rp3.820 triliun. Harta yang dideklarasikan di dalam negeri sangat dominan mencapai Rp2.697 triliun. Sedangkan harta yang dideklarasikan di luar negeri sebesar Rp980 triliun. Adapun harta dari luar negeri yang ditarik ke Indonesia (repatriasi) Rp143 triliun. Semen-tara itu uang tebusan yang dibayarkan oleh wajib pajak yang ikut tax amnesty Rp93,4 triliun dengan jumlah Surat Pernyataan Harta (SPH) yang diserahkan ke Ditjen Pajak mencapai 408.919 SPH. Dibandingkan akhir September lalu, lonjakan pelaporan harta memasuki pekan kedua Oktober ini memang lamban. Pada 31 September lalu, harta yang dilaporkan sudah lebih dari Rp3.500 triliun.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
Terkini
-
Emas Antam Lebih Murah Rp 15.000, Berikut Daftar Harganya
-
Pengamat Energi Nilai Implementasi 'Co-Firing' untuk Transisi PLTU Secara Bertahap
-
Pemerintah Klaim Petani Bisa Cuan Gara-gara Program BBM E10
-
Rincian PMK No 72 Tahun 2025, Insentif Pajak untuk 5 Industri dan Pariwisata
-
IHSG Diprediksi Menguat 'Bersama' Wall Street, Cek Saham-saham Rekomendasi Ini
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
Satu Lagi Bank Bangkrut, OJK Cabut Izin Usaha BPR Nagajayaraya Sentrasentosa
-
Laba Inti PWON Lampaui Ekspektasi Konsensus di Kuartal 3 2025
-
Menkeu Purbaya Tolak Skema Burden Sharing BI-Kemenkeu, Singgung Independensi
-
Kebiasaan Mager Bisa Jadi Beban Ekonomi