Anggota Komisi VII DPR RI Kurtubi, mengakui bahwa produksi minyak Indonesia dalam belasan tahun terakhir. Kondisi ini tak lepas dari buruknya investasi minyak akibat salah tata kelola sektor minyak bumi di Indonesia.
"Jangan salah, produksi minyak kita turun anjlok dalam beberapa tahun terakhi. Itu bukan karena cadangan minyak kita di perut bumi Indonesia sudah habis. Masih sangat banyak cadangan minyak di perut bumi di wilayah Indonesia yang belum dieksplorasi," kata Kurtubi saat dihubungi Suara.com, Jumat (14/10/2016).
Kondisi ini terjadi karena tata kelola minyak di Indonesia amburadul. UU No 22 Tahun 2001 Tentang Minyak dan Gas sudah salah dasar untuk dijadikan dasar huku pengelolaan minyak bumi dan gas. "Akibatnya tata kelola kita bertentangan dengan konstitusi serta merugikan investor," ujar Kurtubi.
Politisi Nasdem tersebut menguraikan, tata kelola yang buruk serta rawan dengan korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) membuat banyak investor enggan berinvestasi pengeboran minyak di Indonesia. Akibatnya, produksi minyak Indonesia praktis kini hanya mengandalkan sumur yang sudah tua. "Makanya tugas Menteri ESDM Ignasius Jonan dan Wakil Menteri ESDM untuk memperbaiki tata kelola migas kita," tutup Kurtubi.
Indonesian Petroleum Association (IPA) pernah membuat prediksi selisih angka produksi dan konsumsi minyak Indonesia pada 2025 masih mencapai 2,5 juta barel per hari (BPH). Angka ini disebabkan oleh peningkatan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) ditengah turunnya jumlah produksi minyak Indonesia.
Saat ini, angka konsumsi BBM Nasional diketahui mencapai 1,5 juta BPH dengan rata-rata pertumbuhan sekitar 5 persen sampai 8 persen. Sementara jumlah produksi minyak yang dihasilkan kontraktor kontrak kerjasama (KKKS) di Indonesia baru mencapai 800 ribu BPH atau terdapat defisit 50 persen yang selama ini dipenuhi dari impor.
Berita Terkait
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
Terkini
-
Cek Harga Emas Terbaru di Pegadaian Hari Ini, UBS Sedikit Lebih Mahal
-
Daftar Saham Masuk MSCI Pekan Ini, KLBF dan ICBP Terpaksa Turun Kasta
-
Technical View IHSG dan Rekomendasi Saham Hari Ini, BUMI Masih Layak Dibeli?
-
BLT Kesra Cair Berapa Kali Tahun 2025? Ini Update Terkini dari Pemerintah
-
Bank-Pindar Mulai Kolaborasi Suntik Akses Kredit ke UMKM Lewat Teknologi Canggih
-
Intip Bahan Baku dan Pembentukan Energi Terbarukan Biomassa, Apa Merusak Lingkungan?
-
Laba BRMS Diprediksi Melejit, Target Harga Saham Meningkat
-
Biaya Haji Turun, OJK Minta Bank Jemput Bola Jaring Nasabah
-
Jaring Investor AS, MedcoEnergi (MEDC) Resmi Diperdagangkan di OTCQX
-
BUMN Dapen Jamin Transparansi Pengelolaan Dana