PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) mencatat pertumbuhan kredit 21,1 oersen ke level Rp372,02 triliun per September tahun ini. Laba bersih BBNI juga tumbuh 28,7 di sembilan bulan tahun 2016 yaitu Rp7,72 triliun dibanding periode sama tahun lalu Rp5,99 triliun.
"Pertumbuhan laba bersih ini didorong oleh kenaikan pendapatan bunga bersih 15 persen menjadi Rp21,8 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu," kata Direktur PT Investa Saran Mandiri, Hans Kwee dalam keterangan resmi, Jumat (21/10/2016).
Rasio kredit bermasalah atau non per-forming loan (NPL) BBNI naik menjadi 3,1 persen per kuartal III-2016 dibandingkan posisi per kuartal III 2015 yang cuma 2,8 persen. Angka tersebut juga naik 10 basis poin dari posisi kuartal dua tahun ini di angka 3 persen. Katalis positif yang men-dongkrak kinerja BBNI di kuartal ketiga adalah pelunasan kredit RGM Group sebesar 63 juta Dolar Amerika Serikat (AS) dan 7 juta Dolar AS untuk bunga. Pelunasan ini mengerek net interest margin (NIM) atau margin bunga bersih hingga 6,2 persen.
PP Properti Bidik Dana Segar Rp1,5 Triliun Lewat Rights Issue
PT PP Properti Tbk (PPRO) membidik dana segar sebanyak Rp1,5 triliun lewat penerbitan saham baru atau rights issue yang akan digelar pada kuartal I/2017. Direktur Keuangan PP Properti mengatakan sebanyak Rp1 triliun merupakan suntikan modal dari induk, PT PP (Persero) Tbk. Adapun, sisanya sebesar Rp500 miliar diharapkan berasal dari investor publik. Injeksi capital dari induk itu agar komposisi saham tetap 65 persen dan publik 35 persen. Jumlah modal yang akan disuntik ke PP Properti ini lebih tinggi dari rencana semula sebesar Rp500 miliar. Dana tersebut merupakan penyertaan modal negara (PMN) untuk penyediaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
"Sebagaimana diketahui, PTPP juga berencana menggelar rights issue dengan perkiraan pelaksanaan pada November 2016. Dalam prospektus yang diterbitkan PTPP, saham baru yang akan diterbitkan mencapai 1,77 miliar. Adapun, estimasi perolehan dana dari aksi korporasi ini mencapai Rp4,4 triliun," tutup Hans.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Pengamat Bicara Nasib ASN Jika Kementerian BUMN Dibubarkan
-
Tak Hanya Sumber Listrik Hijau, Energi Panas Bumi Juga Bisa untuk Ketahanan Pangan
-
Jadi Harta Karun Energi RI, FUTR Kebut Proyek Panas Bumi di Baturaden
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
CORE Indonesia Lontarkan Kritik Pedas, Kebijakan Injeksi Rp200 T Purbaya Hanya Untungkan Orang Kaya
-
Cara Over Kredit Cicilan Rumah Bank BTN, Apa Saja Ketentuannya?
-
Kolaborasi dengan Pertamina, Pengamat: Solusi Negara Kendalikan Kuota BBM
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
Daftar Nama Menteri BUMN dari Masa ke Masa: Erick Thohir Geser Jadi Menpora
-
Stok BBM di SPBU Swasta Langka, Pakar: Jangan Tambah Kuota Impor, Rupiah Bisa Tertekan