Konferensi PBB dibidang permukiman dan perkotaan atau UN Habitat III yang berlangsung di Quito, Ekuador sejak hari Senin, 17 Oktober 2017 telah berakhir kemarin, Kamis, (20/10/2016). Selama 4 hari, disamping acara sidang umum, pertemuan dan diskusi, juga diselenggarakan pameran Habitat III dimana negara-negara peserta, organisasi, dan masyarakat sipil dan sektor swasta menampilkan komitmen dan kerja mereka dalam pembangunan permukiman dan perkotaan berkelanjutan.
Indonesia menjadi salah satu peserta Pameran, menempati booth No. 106 di samping booth negara Bangladesh dan Argentina. Sejak hari pertama, booth Indonesia yang mengusung “Wonderful Indonesa” telah menyedot ratusan pengunjung setiap harinya. Booth pameran Indonesia diisi oleh informasi mengenai profil dan kebijakan pembangunan perkotaan hingga 2035 serta pengalaman Indonesia dalam penanganan kumuh perkotaan seperti di Surabaya, penanganan kota tepi air di Banjarmasin dan Tambak Lorok - Semarang , pengembangan ekonomi kreatif di Bandung, Banda Aceh pasca bencana Tsunami, penanganan hunian vertikal dan kota kompak di Jakarta, dan lainnya.
Tak hanya itu, booth pameran Indonesia juga menjadi tempat pertemuan Delegasi Indonesia di UN Habitat III yang dipimpin oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono didampingi anggota delegasi lainnya melakukan pertemuan dengan negara-negara sahabat seperti Korea Selatan, Afghanistan, dan Polandia dan organisasi lainnya yakni Ford Foundation.
“Kota-kota di Indonesia perlu berkembang dengan menunjukkan jatidirinya yang unik,” kata Menteri Basuki dalam keterangan tertulis, Jumat (21/10/2016).
Dubes RI untuk Ekuador, Diennaryati Tjokrosuprihatono mengatakan "anjungan Indonesia relatif kecil, tetapi unik dan atraktif, menawarkan keragaman unsur sosial dan budaya. Mirip dengan Ekuador yang juga berada tepat di Garis Katulistiwa serta terdiri atas 4 kelompok geografis (kawasan pegunungan, pesisir, pedalaman dan hutan tropis)," terangnya.
Sentuhan budaya dalam booth pameran, berupa dekorasi berwarna-warni mengambil elemen budaya seperti payung dan kain Bali dipadu dengan Wayang dan alat music Gong Indonesia juga menjadi daya tarik pengunjung. Disamping itu semakin meriah dengan adanya hadiah souvenir unik yang diberikan kepada pengunjung yang berhasil menjawab dengan benar pertanyaan seputar Indonesia yang ditanyakan petugas booth pameran yang juga menggunakan baju adat salah satu daerah di Indonesia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Kekayaan Ridwan Kamil dan Atalia Praratya yang Dikabarkan Cerai
-
Merger BUMN Karya Tuntas Awal 2026, BP BUMN Ungkap Update Terkini
-
Target Harga BUMI di Tengah Aksi Jual Saham Jelang Tahun Baru
-
HET Beras Mau Dihapus
-
Dana Jaminan Reklamasi 2025 Tembus Rp35 Triliun, Syarat Wajib Sebelum Operasi!
-
Harga Beras Bakal Makin Murah, Stoknya Melimpah di 2026
-
DJP Blokir 33 Rekening Bank hingga Sita Tanah 10 Hektare ke Konglomerat Penunggak Pajak
-
Emiten TRON Perkuat Bisnis Kendaraan Listrik, Jajaki Pengadaan 2.000 Unit EV
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
DJP Kemenkeu Kantongi Rp 3,6 Triliun dari Konglomerat Penunggak Pajak