Walaupun perekonomian tumbuh sebesar 4,73 persen pada triwulan III tahun 2016, tetapi lebih banyak didukung oleh faktor eksternal. Terutama dengan masuknya dana luar dalam bentuk valuta asing yang kemudian dikonversikan menjadi rupiah serta dimainkan di pasar bursa.
"Sehingga tidak aneh rupiah dalam beberapa bulan terakhir sedikit menguat," kata Ketua Forum Ekonomi Konstitusi, Defitan Cori dalam keterangan resmi, Rabu (2/11/2016).
Selain itu, lebih baiknya pertumbuhan ekonomi pada Triwulan III ini terjadi karena besarnya belanja barang dan modal pemerintah yaitu masing-masing 34,28 persen dan 58,10 persen, sedangkan ekspor turun sebesar 0,7 persen sementara investasi hanya naik sebesar 0,9 persen dari 3,7 persen di triwulan II menjadi 4,6 persen pada triwulan III (data BPS, 2016).
Menurutnya, di sektor pertambangan, energi, pertanian, perdagangan dan industri tampak bahwa paket kebijakan ekonomi yang telah diterbitkan tidak berjalan efektif. Sedangkan pesan Presiden Joko Widodo untuk menggenjot entitas bisnis Koperasi dan UKM melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) tidak mendapat dukungan kebijakan yang memadai.
"Hal ini jelas menunjukkan bahwa selama 2 tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo peran dan fungsi perencanaan makro ekonomi dan keuangan tidak terkoordinasi dengan baik karena unit kerja dalam kementerian kabinet yang mengawal perencanaan dan mengkoordinasi implementasi pembangunan serta visi Trisakti dan janji Nawacita itu yang tidak jelas kewenangannya," jelas Defiyan.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
INET Umumkan Rights Issue Jumbo Rp1,78 Triliun, Untuk Apa Saja Dananya?
-
Tukad Badung Bebas Sampah: BRI Gandeng Milenial Wujudkan Sungai Bersih Demi Masa Depan
-
Lowongan Kerja KAI Properti untuk 11 Posisi: Tersedia untuk Semua Jurusan
-
Cukai Tembakau Tidak Naik, Ini Daftar Saham yang Diprediksi Bakal Meroket!
-
BRI Peduli Salurkan Ambulance untuk Masyarakat Kuningan, Siap Layani Kebutuhan Darurat!
-
IHSG Cetak Rekor Pekan Ini, Investor Asing Banjiri Pasar Modal Indonesia
-
Cara Hemat Rp 10 Juta dalam 3 Bulan untuk Persiapan Bonus Natal dan Tahun Baru!
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Beda Jenjang Karier Guru PNS dan PPPK, Apakah Sama-sama Bisa Naik Jabatan?