Pelaksanaan penyerapan anggaran tahun 2017 berupa proses lelang dan lainnya diharapkan bisa dimulai di bulan Januari tahun depan. Demikian disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memberikan sambutan pengantar pada Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Selasa (2/11/2016).
"Ini saya kira saya sudah mengingatkan dua kali, tahun lalu, tahun kemarin, ini saya ulang lagi, agar proses persiapan pra lelang untuk seluruh kegiatan segera disiapkan sehingga Januari sudah ada pelaksanaan," ujar Presiden.
Menurut Presiden, di tahun 2016, baru Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Perhubungan, dan Kementerian Pertanian yang sudah melaksanakan kegiatan pada bulan Januari. Presiden mengharapkan kementerian yang lain juga mengikuti.
"Saya harapkan yang lain juga seperti itu," ucap Presiden.
Dalam Sidang Kabinet tersebut, Presiden Jokowi juga meminta laporan terkait APBN 2017 yang telah disetujui Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) beberapa waktu lalu.
"Biasanya kan di sana ada perubahan, di sana ada pengurangan, di sana ada penambahan, tolong setelah dari DPR saya diberi laporan yang detail," kata Presiden.
Perencanaan APBN 2018 Dibahas Lebih Awal
Dalam Sidang Kabinet tersebut, Presiden Jokowi juga mengambil langkah inisiatif untuk mulai merencanakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2018 sejak awal.
"Kita juga akan merencanakan untuk 2018, sudah kita mulai lebih awal saja, karena kalau tidak, perencanaan kita akan terlambat," kata Presiden Jokowi.
Di tahun anggaran 2018, Presiden Jokowi menginginkan adanya pertumbuhan ekonomi di atas 6 persen. Demikian halnya dengan peningkatan di bidang investasi yang diharapkan tumbuh di atas 10 persen.
"Kita inginkan nanti ada pertumbuhan di atas 6, tentu saja untuk mencapai itu tidak mudah saya kira yang paling penting, investasi harus tumbuh di atas 10 persen,
Kemudian juga untuk sektor penopang yang lainnya, Presiden mengharapkan pertumbuhan di sektor konsumsi bisa di atas 5 persen, ekspor yang diharapkan bisa tumbuh di atas 4 persen, dan impor yang tumbuh paling tidak 2-3 persen.
"Tapi nanti tolong nanti angka-angkanya kalau ini perlu masih ada ruang untuk ditingkatkan kalau bisa dikoreksi," imbuhnya.
Tampak hadir dalam Sidang Kabinet tersebut antara lain Wakil Presiden Jusuf Kalla, para Menteri Anggota Kabinet Kerja, Panglima TNI Gatot Nurmantyo, dan Kapolri Tito Karnavian.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Pertumbuhan Kredit Kuat dan DPK Meningkat, Fungsi Intermediasi Bank Mandiri Solid di Akhir Tahun
-
Saham-saham yang Cum Date 29 Desember, Siap Bagikan Dividen Jumbo
-
BRI Peduli Salurkan 5.000 Paket Sembako di Ciampea
-
Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
-
Harga Emas Diprediksi Makin Naik Tahun 2026, Faktor 'Perang' Jadi Kunci
-
La Suntu Tastio, UMKM Binaan BRI yang Angkat Tradisi Lewat Produk Tas Tenun
-
Pasca Akusisi, Emiten Properti Milik Pengusahan Indonesia Ini Bagikan Dividen
-
Harga Emas Kompak Meroket: Galeri24 dan UBS di Pegadaian Naik Signifikan!
-
Pabrik Chip Semikonduktor TSMC Ikut Terdampak Gempa Magnitudo 7 di Taiwan
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Tahun 2025, Update Terbaru OJK Desember