Suara.com - Dalam kehidupan sehari-hari, pasti pernah terlintas dalam benak kita mengenai bisnis apa yang bisa dilakukan untuk menambah penghasilan. Waktu yang dihabiskan di kantor cukup mempersempit ruang gerak kita, jangankan untuk memulai bisnis, bahkan untuk mempelajarinya saja mungkin tidak punya waktu.
Saat ini, kita sebagai manusia modern memiliki berbagai macam kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari. Sementara itu kebutuhan berbanding lurus dengan belanja. Semakin beragam kebutuhan, semakin besar pula belanja kita. Ini artinya pengeluaran akan semakin besar dan kita memerlukan pemasukan yang semakin besar juga.
Jika pengeluaran tersebut tidak diimbangi dengan penghasilan yang sesuai, tentunya kita akan terpuruk dalam level ekonomi yang sama. Sayangnya, kita yang hidup di kota atau pinggiran kota yang terlalu banyak menghabiskan waktu di tempat kerja.
Sementara kita juga memerlukan waktu untuk beristirahat dan bercengkrama dengan keluarga maupun teman dekat. Hal ini membuat kehidupan ekonomi monoton. Kita mungkin tidak punya waktu untuk menambah penghasilan, atau bahkan belum tentu punya waktu untuk mempelajari usaha sampingan guna menambah penghasilan.
Namun, ketersediaan waktu yang sangat terbatas bukanlah penghalang untuk membuat keadaan ekonomi lebih berkembang dibanging saat ini. Hal yang pertama dan utama yang harus dilakukan adalah mempelajari bisnis apa yang cocok untuk kita dan untuk kondisi lingkungan sekitar.
Jangan khawatir, 30 menit per hari cukup untuk menambah pengetahuan dalam berbisnis. Apa saja yang bisa dilakukan guna menambah ilmu ekonomi kita dalam jangka waktu tersebut?
Mari simak penjelasan berikut ini.
1.Catat kebutuhan dan pengeluaran
Jika memiliki penghasilan yang tetap setiap bulannya, tentunya kita tidak perlu mencatat pemasukan. Yang perlu direkam dengan baik adalah kebutuhan dan pengeluaran. Dalam kehidupan sehari-hari, kita harus tahu betul apa yang dibutuhkan dan hal-hal yang diinginkan.
Catatan ini sangat berguna saat kita ingin berbelanja, kita hanya perlu melihat catatan untuk mengecek apakah pembelanjaan itu benar-benar dibutuhkan atau sebaliknya.
Penting juga bagi kita untuk mencatat pengeluaran. Catatan ini bisa digunakan untuk mengevaluasi pengeluaran kita sendiri dan memeriksa kesalahan belanja agar tidak lagi terjadi di masa mendatang. Kalau kesulitan dalam mencatat pengeluaran, kita bisa menggunakan aplikasi yang bisa diunduh melalui toko aplikasi di smartphone.
2. Cek kartu kredit
Kita pasti tahu bahwa memiliki kartu kredit sangat vital bagi masyarakat urban. Karena produk ini menawarkan berbagai macam keuntungan dan fasilitas yang sangat beragam dan sayang untuk dilewatkan. Bila sudah memiliki kartu kredit, pastikan kita mengecek promo-promo dari bank penerbit kartu kredit tersebut.
Pastinya bank akan mengeluarkan promo guna mendorong kliennya untuk menggunakan kartu kredit. Berhubung sudah mempunyai catatan kebutuhan, kita tinggal mencocokkan promo kartu kredit dengan kebutuhan saja. Namun sebaiknya, tetap menggunakan skala prioritas dalam daftar kebutuhan agar dana dapat dialokasikan secara tepat guna.
Jika bisa lebih jeli lagi, kita bisa mendapat poin setiap menerima tagihan, dan poin tersebut dapat ditukarkan dengan barang atau jasa tertentu yang disediakan oleh bank penerbit. Namun, perlu diketahui bahwa poin-poin yang diraih dari kartu kredit memiliki tenggat kadaluarsa. Jadi, ketahuilah baik-baik poin yang kita punya dan cari tahu juga barang atau jasa apa saja yang bisa ditukarkan dengan poin tersebut. Dengan begitu kita tinggal mencocokannya dengan kebutuhan, Beres kan?
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Prudential Syariah Bayarkan Klaim dan Manfaat Rp1,5 Triliun Hingga Kuartal III 2025
-
Rupiah Melemah, Sentimen Suku Bunga The Fed Jadi Faktor Pemberat
-
Daftar Pinjol Berizin Resmi OJK: Update November 2025
-
Survei: BI Bakal Tahan Suku Bunga di 4,75 Persen, Siapkan Kejutan di Desember
-
Berapa Uang yang Dibutuhkan untuk Capai Financial Freedom? Begini Trik Menghitungnya
-
Tiru Negara ASEAN, Kemenkeu Bidik Tarif Cukai Minuman Manis Rp1.700/Liter
-
Pemerintah Bidik Pemasukan Tambahan Rp2 Triliun dari Bea Keluar Emas Batangan di 2026
-
BRI Dukung PRABU Expo 2025, Dorong Transformasi Teknologi bagi UMKM Naik Kelas
-
Bunga KUR Resmi Flat 6 Persen dan Batas Pengajuan Dihapus
-
Finex Rayakan 13 Tahun Berkarya