Suara.com - Stigma pasar India dikenal sulit ditembus dan berbelit, saat ini sudah tidak berlaku lagi. Pengusaha Indonesia tak perlu khawatir untuk berbisnis ke negara itu. Hal ini disampaikan Konsul Jenderal RI di Mumbai Saut Siringoringo.
"Masih ada pengusaha Indonesia yang memiliki stigma berusaha di India itu sulit. Padahal tidak selalu begitu. Buktinya negara lain banyak yang menjalankan bisnis di India dan berhasil," kata Saut kepada pers di Mumbai, India, Jumat (11/11/2016).
Kegiatan Expo Indonesia 2016 berlangsung 11-12 November 2016 di World Trade Center (WTC), diikuti oleh pengusaha Indonesia dari sektor tekstil dan produk tekstil, kerajinan, dekorasi rumah tangga, mebel, perhiasan, kesehatan, hingga pariwisata.
Dia mengatakan, informasi pasar yang masih minim dimiliki pengusaha Indonesia bisa jadi merupakan salah satu penyebab adanya stigma tersebut. India dengan penduduk lebih dari satu miliar jiwa, katanya, merupakan pasar terbuka bagi berbagai produk Indonesia sehingga upaya promosi harus terus dilakukan.
Ia mengakui, pengusaha India pun masih cukup banyak yang tidak mengetahui potensi Indonesia, sehingga pebisnis dari kedua negara perlu secara berkala untuk bertemu.
"KJRI siap membantu pengusaha Indonesia yang ingin berbisnis di Mumbai atau kawasan India lainnya," ujarnya.
Saut mengakui, penyelenggaraan Expo Indonesia 2016 merupakan salah satu cara untuk "menjemput bola" pengusaha India datang melihat produk Indonesia, dan kegiatan ini akan terus berlangsung tiap tahunnya.
KJRI Mumbai, kata dia, sebenarnya bukan tidak ada kedatangan pengusaha India yang ingin mencari produk Indonesia.
"Hampir setiap hari kami kedatangan pengusaha India yang ingin mencari produk Indonesia," katanya. [Antara]
Tag
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Buat Tambahan Duit Perang, Putin Bakal Palak Pajak Buat Orang Kaya
-
Bank Mandiri Akan Salurkan Rp 55 Triliun Dana Pemerintah ke UMKM
-
Investasi Properti di Asia Pasifik Tumbuh, Negara-negara Ini Jadi Incaran
-
kumparan Green Initiative Conference 2025: Visi Ekonomi Hijau, Target Kemandirian Energi Indonesia
-
LHKPN Wali Kota Prabumulih Disorot, Tanah 1 Hektare Lebih Dihargai 40 Jutaan
-
Masyarakat Umum Boleh Ikut Serta, Pegadaian Media Awards Hadirkan Kategori Citizen Journalism
-
Zoomlion Raih Kontrak Rp4,5 Triliun