Lukman Otunuga, Research Analyst Forextime mengatakan Rupiah terperosok pada perdagangan pekan lalu dengan mencatat penurunan terbesar sejak 2011 karena kekhawatiran tentang terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS memberi dampak negatif pada perdagangan di Asia. Menguatnya USD saat ekspektasi kenaikan suku bunga AS meningkat memiliki peran besar terhadap penjualan Rupiah karena investor bearish memanfaatkan peluang ini untuk mengadakan aksi jual besar-besaran.
"Walaupun prospek ekonomi Indonesia secara umum masih tampak optimistis dengan diberlakukannya UU amnesti pajak, seperti mata uang pasar berkembang lainnya Rupiah dapat semakin melemah karena menguatnya USD membatasi peningkatan nilai tukar," kata Lukman dalam keterangan resmi, Rabu (16/11/2016).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup lebih rendah 0.73 persen Senin ini karena kegelisahan terpilihnya Trump mengganggu ketertarikan investor terhadap aset pasar berkembang. Jika efek Trump terhadap pasar berkembang terus berlanjut, Rupiah dan IHSG berpotensi semakin melemah di jangka pendek.
IHK Inggris Raya mengecewakan, penjualan GBP meningkat
GBP tertekan pada perdagangan hari Selasa setelah merosotnya inflasi Oktober yang di luar dugaan memberi peluang bagi investor bearish untuk memperlemah GBPUSD. Pertumbuhan harga konsumen di Inggris Raya kembali menurun ke 0.9 persen bulan lalu dan ini di bawah ekspektasi yaitu 1.1 persen. Penurunan peningkatan harga pakaian dan biaya akademis universitas menjadi penyebab utama perlambatan ini. Walaupun melambatnya inflasi dapat sedikit mengurangi tekanan terhadap Bank of England, melemahnya GBP di tengah isu Brexit dapat memastikan tren positif inflasi Inggris Raya di Tahun Baru mendatang. GBP tetap terganggu oleh kekhawatiran seputar Brexit dan vulnerabilitas harga yang begitu nyata menarik para penjual untuk mengantarkan GBPUSD turun menuju 1.2200.
Fokus pada penjualan ritel AS
USD mencetak kinerja paling gemilang di pasar valas hari Senin karena peningkatan ekspektasi kenaikan suku bunga AS dan optimisme menguatnya pertumbuhan ekonomi AS di bawah pemerintahan Trump memotivasi investor bullish untuk menyerang. Sentimen terhadap USD sangat bullish. Indeks Dolar berkisar di level tertinggi 11 bulan karena para spekulan meningkatkan taruhannya bahwa Fed akan menaikkan suku bunga di bulan Desember. Perhatian akan tertuju pada data penjualan ritel Oktober yang apabila melampaui ekspektasi maka dapat menjadi faktor masukan penting dalam rapat kebijakan Fed Desember mendatang. Dari sudut pandang teknikal, Dollar bulls tetap memegang kendali penuh. Breakout di atas 100.00 untuk Indeks Dolar dapat membuka jalan menuju 100.50.
Sorotan komoditas - Emas
Baca Juga: Forextime: Sensitivitas Pasar Meningkat Menjelang Pilpres AS
Harga emas melemah menuju $1210 pada awal perdagangan pekan ini karena menguatnya USD dan peningkatan ekspektasi kenaikan suku bunga AS mengganggu ketertarikan investor terhadap logam mulia ini. Penutupan mingguan di bawah $1250 menjadi penentu bagi Gold bears dan harga emas dapat semakin merosot apabila efek Trump yang di luar dugaan memberi alasan bagi penjual untuk mengadakan aksi jual berulang kali. Fed Futures menampilkan probabilitas 90% peningkatan suku bunga AS di bulan Desember, kenaikan harga emas menjadi terbatas dan apresiasi harga akan dianggap sebagai pantulan teknikal untuk penurunan lebih lanjut menuju $1200. Dari sudut pandang teknikal, logam mulia ini sepertinya sedang dalam proses pantulan teknikal dengan resistance$1250.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
Terkini
-
Krim 'Seupil'! Quality Control Biskuit Roma Dikritik Habis oleh Siswa, Mayora Diminta Tanggung Jawab
-
Dari Desa untuk Negeri, Farida Farichah Resmi Dampingi Ferry Juliantono di Kemenkop
-
SIG Klaim Punya Fasilitas Pemusnah Bahan Perusak Ozon Pertama di Asia Tenggara!
-
Goldman Sachs Naikkan Target Price BBRI Jadi Rp4.760 per Saham
-
Cara Cek Penerima BSU BPJS Ketenagakerjaan September 2025, Kapan Cair?
-
Dorong Ekonomi Kerakyatan, BRI Salurkan KUR Rp114,28 Triliun hingga Agustus 2025
-
Dapat Suntikan Dana dari Trump, Inggris Buka 7.500 Lowongan Kerja
-
Izin Jiwasraya Dicabut OJK, Begini Kabar Baru Nasib Nasabah Dana Pensiun
-
Update Harga Sembako Hari Ini: Bawang Merah Putih Turun, Daging Ayam Masih Mahal?
-
Capek Cetak Rekor, Harga Emas Antam Hari Ini Ambles