Pengamat Maritim Indonesia, Sjaifuddin Thahir menjelaskan bahwa berbagi informasi perihal perkiraan binsis pelayaran di Negara-negara yang tergabung dalam istilah “BRICKTIM”, yaitu negara Brazil, Rusia, India, China, Korea, Turki, Indonesia dan Meksiko akan semakin berkembang pada 2017. Berdasarkan data-data yang dikumpulkan dari DNV dan IHS Fairplay, perkiraan bisnis pelayaran di tahun 2017 akan ada perubahan yang dibilang sedikit meningkat.
"Tahun 2017 ini dikabarkan merupakan periode perubahan dalam hal kekuatan ekonomi dunia. Pusat kegiatan ekonomi pelayaran akan bergeser ke arah Asia," kata Sjaifuddin dalam keterangan tertulis, belum lama ini.
Diperkirakan setidaknya ada prospek yang cerah dalam beberapa industri pelayaran, terutama di sektor energi yang berbasis pelayaran, yang tahun 2016 mengalami kemunduran. Hal ini ditunjukkan oleh Negara Inggris dan Jerman yang telah menunjukkan tanda-tanda respon positif atas perubahan tersebut. Meski data terakhir menunjukkan bahwa kedua Negara tersebut masih biasa-biasa saja namun kedua Negara tersebut akan berancang-ancang terlibat dalam perubahan yang positif.
"Sampai dengan tahun 2017 ini, krisis utang di Negara-negara Eropa masih dalam kondisi keseimbangan," ujar Sjaifuddin.
Namun negera-negara, Brazil, Rusia, India, China, Korea, Turki, Indonesia dan Meksiko (BRICKTIM) akan memiliki potensi pengembangan yang kuat dan angka GDP per kapita diperkirakan akan meningkat secara substansial, yaitu sekitar 30 persen sampai dengan tahun 2017. Diperkirakan bahwa pada tahun 2020, 40 persen dari kegiatan ekonomi dunia akan berlangsung dan terkumpul di Asia. Sedangkan total pertumbuhan GDP dunia diperkirakan masih akan tetap cukup stabil sekitar 3,3 persen per tahun sampai dengan tahun 2030. Total perdagangan lewat laut akan diantisipasi tumbuh dengan angka rata-rata 6 persen sampai dengan tahun 2017.
"Sehingga tren pertumbuhan komoditas lewat laut juga diperkirakan akan terus tumbuh," ucap Sjaifuddin.
Menurut DNV dan IHS Fairplay, diperkirakan juga bahwa kapasitas armada kapal dunia diperkirakan akan tumbuh dalam sepuluh tahun ke depan. Ditegaskan dalam DNV dan IHS Fairplay bahwa perkiraan total armada kapal dalam DWT, akan meningkat sekitar 50 persen sampai dengan tahun 2020, hal ini dihitung berdasarkan pertumbuhan ekonomi tahunan 3,3 persen. Dari data-data dan perhitungan tersebut diperkirakan bahwa rata-rata sebanyak 1.700 s/d 2.000 kapal baru akan dikontrak di setiap tahunnya untuk perdagangan komoditi lewat laut.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
Terkini
-
Medical Advisory Board, Langkah AdMedika Dalam Perkuat Tata Kelola Medis
-
Ajang Anugerah Media Humas - Komdigi 2025: Telkom Raih Dua Penghargaan Terbaik
-
Emas Antam Terjungkal, Harganya Lebih Murah Jadi Rp 2.322.000 per Gram
-
Gelar RUPSLB, CRSN Tambah Portofolio Bisnis
-
Daftar Maskapai Pindah ke Terminal 1B Bandara Soetta, Mulai Berlaku Pekan Ini
-
Rupiah Kian Tertekan, Dibuka Melemah ke Rp16.754 per Dolar AS
-
IHSG Terus Meroket, Betah Naik di Level 8.400
-
BI Bakal Hati-hati Kelola Utang Indonesia yang Tembus Rp 7.092 Triliun
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Usai CEO Ditangkap, OJK Pantau Ketat Tim Likuidasi Investree