Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong memastikan investasi asing menciptakan peluang terbukanya lapangan kerja bagi masyarakat sekitar proyek investasi, bukan hanya membawa tenaga kerja asing.
Tom, sapaan Thomas, dalam diskusi bersama wartawan di Jakarta, Rabu (4/1/2017) mengatakan ada banyak salah persepsi mengenai investasi asing, terutama terkait penggunaan tenaga kerja asing yang belakangan marak dibicarakan.
"Ada sedikit salah persepsi seputar lapangan kerja di investasi asing. Padahal banyak peluang kerja diciptakan dari sekitarnya," katanya.
Dia menjelaskan, tenaga kerja asing (TKA) merupakan komponen kritis dari investasi. Pasalnya, TKA dikerahkan untuk pemasangan alat dan mesin dalam awal proyek investasi.
Peralatan dan mesin yang rata-rata menggunakan bahasa asing seperti Mandarin atau Jepang akan lebih mudah jika diserahkan kepada TKA. Begitu selesai pembangunan awal, TKA akan segera dipulangkan ke negara asal dan investor akan menggunakan tenaga kerja lokal guna menekan biaya operasi.
"Mahal kalau pakai ekspatriat. Makanya pelan-pelan mereka akan melatih orang kita untuk itu. Upah minimum di Tiongkok itu tiga kali lipat upah minimum kita. Dari situ kelihatan kalau mereka bisa cepat mengalihkan TKA ke tenaga kerja lokal, penghematannya akan luar biasa," katanya.
Lebih lanjut, Tom menilai sangat wajar jika investor asing membawa tenaga kerja mereka dalam menanamkan modal di Tanah Air.
"Kita minta investor mempertaruhkan triliunan rupiah modal mereka di negara kita. Wajar kalau mereka mengirim orang mereka untuk menjaga investasi terssebut," katanya.
Masyarakat Indonesia pun diminta Tom untuk tidak khawatir. Pasalnya satu TKA bisa menghasilkan 4-9 tenaga kerja lokal.
TKA disebut Tom dapat menciptakan peluang kerja seperti katering, perawatan asrama hingga jasa cuci baju.
"Misalnya pabrik perlu katering, cafe, maka pasti disuplai dari sekitarnya. Pekerja pabrik juga pakai seragam, harus di-'laundry'. Asrama juga disediakan lokal. Maka, coba liat 'multiplier effect' (dampak gandanya)," pungkasnya. (Antara)
Berita Terkait
-
BKPM Targetkan Realisasi Investasi 2017 Capai Rp678,8 Triliun
-
BKPM Akan Jembatani Pusat dan Daerah untuk Dongkrak Investasi
-
BKPM Akui Singapura Lirik Investasi di Mandalika dan Danau Toba
-
BKPM Klaim Indonesia Sebenarnya Kekurangan Tenaga Kerja Asing
-
Ini Modal Utama Daerah Tarik Investasi versi Kepala BKPM
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
Terkini
-
Distribusi BBM di Sebagian Wilayah Aceh Masih Sulit, Pertamina: Kami Terus Untuk Recovery
-
Bank Modal Pas-pasan di Ujung Tanduk: Mengapa OJK Paksa KBMI I Naik Kelas atau Tutup?
-
Akhiri Paceklik Rugi, Indofarma (INAF) Pasang Target Ambisius: Pendapatan Naik 112% di 2026
-
Nilai Tukar Rupiah Drop Lagi, Ini Pemicunya
-
Usai Resmikan InfraNexia, Telkom (TLKM) Siapkan Entitas B2B ICT Baru
-
Jadwal Libur IHSG Desember 2025 dan Sepanjang Tahun 2026 Lengkap
-
Pemerintah Tetapkan Formula UMP Baru, Buruh atau Pengusaha yang Diuntungkan?
-
Gakkum ESDM Buka Suara Soal Viral Aktivitas Tambang di Gunung Slamet
-
COO Danantara Donny Oskaria Tinjau Lahan Relokasi Warga Korban Bencana di Aceh Tamiang
-
Program MBG Habiskan Anggaran Rp 52,9 Triliun, Baru Terserap 74,6% per Desember 2025