Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong menyampaikan bahwa dirinya akan mulai "merapat" ke daerah maupun Kementerian Dalam Negeri untuk meningkatkan integrasi antara Pusat dan daerah khususnya yang terkait dengan Investasi.
Kepala BKPM menilai, integrasi dan koordinasi antara pusat dan daerah saat ini masih kurang. "Saya menerima beberapa keluhan dari daerah terkait kesulitan mereka mengakses data dari BKPM. Ini akan segera dibenahi," ujarnya disela-sela peninjauan Kantor Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Kota Denpasar dan Badan Penanaman Modal dan Perizinan Provinsi Bali, Denpasar, Jumat (30/12/2016).
Tom menyampaikan bahwa kunjungannya ke daerah juga dimanfaatkan untuk mendengarkan aspirasi dari daerah terkait kendala dan tantangan untuk menarik investasi. "Sekaligus kalau ada yang bagus. Saya nanti tinggal menyuruh untuk 'nyontek' saja ke Bali," paparnya.
Lebih lanjut Tom menjelaskan bahwa apa yang dilakukan oleh BKPM adalah untuk menindaklanjuti hasil rapat dengan Presiden RI untuk mengembangkan daerah. "Saya akan memprioritaskan untuk mengunjungi 10 provinsi yang berkontribusi dalam menyumbang 90% realisasi investasi nasional," urai Tom.
Kepala Badan Penanaman Modal dan Perizinan Provinsi Bali Ida Bagus Made Parwata menambahkan bahwa salah satu keluhan yang disampaikan oleh investor adalah terkait tata ruang. "Saat ini kurang lebih 400 investor di Badung tidak dapat melanjutkan investasinya karena tidak sesuai dengan tata ruangnya" jelasnya.
Made menilai bahwa idealnya izin yang diberikan oleh BKPM langsung memperhatikan masalah tata ruang tersebut. "Contohnya Izin pembangunan hotel yang kemudian dilarang akhirnya harus diubah dari hotel menjadi apartemen," paparnya.
Sedangkan Sekretaris Pemerintah Kota Denpasar Anak Agung Rai Iswara menambahkan bahwa upaya pemerintah pusat untuk melakukan integrasi belum optimal, karena terganjal regulasi yang belum terintegrasi. "Ada kerancuan dimana masing-masing Kementerian mengeluarkan rekomendasi sendiri-sendiri. Satu regulasi berbeda dengan yang lain," paparnya. Iswara mencontohkan terkait keinginan untuk menyatukan perizinan dalam satu pintu, namun regulasinya belum mendukung hal itu.
"Diperlukan harmonisasi regulasi. Kalau ini bisa, kita acungkan jempol untuk pusat. Contohnya di sektor kesehatan untuk investasi diperlukan rekomendasi dari Dinas Kesehatan. Akhirnya selain ke PTSP mereka tetap harus ke Dinas Kesehatan," ungkapnya.
Selain itu, regulasi juga perlu mempertimbangkan kondisi di daerah tidak memukul rata. "Contohnya untuk membangun rumah sakit minimal satu hektar ini akan mudah sekali bagi teman-teman di Kalimantan, tapi untuk Bali akan susah sekali," lanjutnya.
Baca Juga: BKPM Akui Singapura Lirik Investasi di Mandalika dan Danau Toba
Provinsi Bali merupakan salah satu daerah penyumbang realisasi Investasi. Tercatat untuk periode Januari-September 2016 investasi PMDN sebesar Rp 469,27 miliar, terdiri dari 80 proyek dan menyerap tenaga kerja 821 orang. Sedangkan investasi PMA tercatat sebesar US$ 316,76 juta terdiri dari 898 proyek dan menyerap tenaga kerja 7.271 orang.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
Terkini
-
India Bebaskan Pajak Bahan Pokok dan Kurangi Gunakan Produk Asing
-
Wirausahawan Muda Bakal Bermunculan Lewat Indonesian Entrepreneur Project
-
Mau Investasi AI, SoftBank Group Pangkas 20 Persen Karyawan
-
Pembiayaan KPR Bank Mega Syariah Raup Rp 334 Miliar
-
IHSG Masih Betah Bergerak di Level 8.000 pada Senin Pagi, Cek Saham yang Melonjak
-
Gelar RUPSLB, Emiten Produsen Gas Industri SBMA Rombak Jajaran Direksi Hingga Diversifikasi Bisnis
-
Gedung Pencakar Langit Paling Tips di Dunia Sewakan Penthouse Seharga Rp 1,8 Triliun
-
Emas Antam Harganya Masih Tinggi Dibanderol Rp 2.123.000 per Gram
-
Kenaikan Harga Bahan Pokok Terus Tinggi, Kelas Menengah Banyak Kesulitan Bayar
-
Melambung Tinggi, Harga Emas Dunia Bakal Dijual Rp2,18 Juta per Gram