Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUPR) Rakyat Basuki Hadimuljono bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukito dan Menteri Perindustrian Arilangga Hartanto melakukan penanaman Pohon Pule dan Pohon Kapel di daerah Mata Air Arboretum di Dusun Sumber Brantas, Desa Tulungrejo, Kota Batu, Malang, Jawa Timur, Jumat (6/1/2017).
Penanaman pohon tersebut merupakan wujud dukungan terhadap pengelolaan daerah konservasi penyelamatan mata air khususnya di Sumber Brantas yang dikelola oleh Perum Jasa Tirta (PJT) I.
Sumber Brantas merupakan titik nol Sungai Brantas dengan debit air 2,5 liter per detik. Sementara Arboretum Sumber Brantas merupakan daerah konservasi penyelamatan mata air yang dilakukan oleh PJT 1 di lahan seluas 19 hektar dengan daya tampung penanaman pohon sebanyak 10.000 pohon.
Tujuan daerah konservasi tersebut yaitu untuk melestarikan sumber mata air Sungai Brantas dan pengumpulan berbagai tanaman langka dan tanaman keras lainnya.
Sebagai BUMN pengelola sumber daya air di 5 Wilayah Sungai (WS) yakni WS Brantas, WS Bengawan Solo, WS Jratunseluna, WS. Serayu Bogowonto dan WS Toba Asahan, PJT I memberi pelayanan air bagi irigasi seluas 1.389.945 ha dengan total nilai ekonomi Rp. 55,87 triliun.
Selain irigasi PJT I juga melayani untuk pembangkit listrik tenaga air (PLTA) sebesar 7,95 milyar kWh, melayani air baku Industri dan melayani air baku bagi PDAM.
Selain mendukung pertumbuhan ekonomi, PJT I juga mempunyai tugas dalam pengendalian banjir. PJT I memiliki stasiun pemantauan tinggi muka air yaitu Flood Forecasting and Warning System (FFWS). Upaya pengendalian banjir yang dilakukan oleh PJT I dilakukan dengan pengoperasian bangunan prasarana pengendalian banjir (waduk, tanggul, pintu air) serta didukung peralatan telemetri.
Sungai yang berada diwilayah kerja PJT I dapat dipantau ketinggian air dan curah hujan secara real time dengan peralatan telemetri yang berpusat pengendali di Kantor Pusat Malang. Peralatan telemetri tersebut dapat digunakan untuk memprediksi banjir disepanjang wilayah sungai PJT 1.
Baca Juga: Basuki: Bangun Infrastruktur PUPR Dorong Pemerataan Pembangunan
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Neo Pinjam: Bunga, Biaya Admin, Syarat, Tenor, Kelebihan dan Kekurangan
-
Sertifikat Tanah Ganda Paling Banyak Keluaran 1961 Hingga 1997, Apa Solusinya?
-
Optimalkan Nilai Tambah dan Manfaat, MIND ID Perkuat Tata Kelola Produksi serta Penjualan
-
Kasus Sertifikat Tanah Ganda Merajalela, Menteri Nusron Ungkap Penyebabnya
-
3 Altcoin Diprediksi Bakal Meroket Pasca Penguatan Harga Bitcoin US$ 105.000
-
MEDC Mau Ekspor Listrik ke Singapura
-
BRI Peduli Salurkan 637 Ambulans Lewat Program TJSL
-
Tidak Semua Honorer, Hanya Tiga Kriteria Ini Berhak Diangkat Jadi PPPK Paruh Waktu
-
Prediksi Harga Emas Pekan Depan: Was-was RUU Trump, Emas Lokal Bakal Ikut Melemah?
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal