Menjawab pertanyaan tentang tenaga kerja asing, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyinggung beberapa pihak yang mempertanyakan wacana yang disampaikan Presiden Joko Widodo soal penempatan orang asing sebagi Chief Executive Officer (CEO) di perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Menurutnya tidak ada yang salah dengan wacana tersebut.
"Orang-orang meributkan ketika Presiden bilang sedang memikirkan CEO BUMN orang asing. Lho, pelatih PSSI juga orang asing, kok enggak ribut," katanya.
Hal ini seharusnya dianggap sebagai tantangan untuk masyarakat Indonesia untuk lebih baik lagi, dan tidak ada hubungannya dengan nasionalisme.
Ia mencontohkan maskapai penerbangan Emirates yang diisi oleh orang-orang asing dan kini bisa menjadi salah satu maskapai internasional terbaik di dunia.
"Karena dikelola sama dia ternyata lebih bagus. Ternyata jadi world class. Lah, kita bagaimana. Kalau terpaksa, ya kita pertimbangkan. PSSI semua enggak ada yang ribut tuh. Malah bilang, carilah pelatih yang paling terkenal dari Eropa. Kita boleh dong cari CEO terbaik untuk menangani apa. Kita cari semua alat untuk bisa bikin bagus," ujar Menko Luhut.
Mengenai adanya tuduhan bahwa kebijakan bebas visa yang menyebabkan maraknya pekerja ilegal dari China, Menko Luhut tidak setuju dengan tudingan tersebut. Menurutnya kebijakan tersebut dikeluarkan untuk menggaet sebanyak-banyaknya wisatawan mancanegara datang ke Indonesia.
"Visa kita evaluasi sekarang, jangan terus ribut. Orang belum setahun kok (kebijakan ini). Kita ingin turis datang cepat,” jawabnya.
Sebelumnya, beberapa politikus Komisi IX DPR RI mengkritik bahwa kebijakan pemerintah yang memberlakukan bebas visa bagi banyak negara membuat maraknya tenaga kerja asing ilegal yang masuk ke Indonesia. Banyaknya investor dari Cina yang berinvestasi di Indonesia dianggap menjadi pemicu masuknya pekerja ilegal ke Indonesia.
Kritik ini sendiri telah dibantah oleh Menteri Hukum dan HAM (Menkum HAM) Yasonna Laoly. Yasonna mengatakan masuknya tenaga kerja asing (TKA) ilegal asal China bukan karena kebijakan bebas visa. Jumlah TKA China yang masuk ke Indonesia lebih kecil dibanding jumlah TKI yang dikirim ke luar negeri. Laoly menyebut jumlah WNA asal China mencapai 1 juta orang, yang didominasi oleh wisatawan. Sedangkan jumlah TKA asal China berkisar 21 ribu pekerja.
Baca Juga: Pemerintah akan Finalisasi Pembangunan Pelabuhan Patimban
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pilihan Baru BBM Ramah Lingkungan, UltraDex Setara Standar Euro 5
-
Pelanggan Pertamina Kabur ke SPBU Swasta, Kementerian ESDM Masih Hitung Kuota Impor BBM
-
Kementerian ESDM Larang SPBU Swasta Stop Impor Solar di 2026
-
59 Persen Calon Jamaah Haji Telah Melunasi BIPIH Melalui BSI
-
Daftar Lengkap Perusahaan Aset Kripto dan Digital yang Dapat Izin OJK
-
CIMB Niaga Syariah Hadirkan 3 Produk Baru Dorong Korporasi
-
Negara Hadir Lewat Koperasi: SPBUN Nelayan Tukak Sadai Resmi Dibangun
-
Kemenkop dan LPDB Koperasi Perkuat 300 Talenta PMO Kopdes Merah Putih
-
Kantor Cabang Bank QNB Berguguran, OJK Ungkap Kondisi Karyawan yang Kena PHK
-
Sepekan, Aliran Modal Asing ke Indonesia Masuk Tembus Rp240 Miliar