Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Rabu (11/1/2017) Januari 2017 ditutup turun sebesar 8 poin atau 0,16 persen ke level 5.301 setelah bergerak di antara 5.301-5.322. Sebanyak 151 saham naik, 141 saham turun, 114 saham tidak bergerak.
"Investor bertransaksi Rp 5.299 triliun. Di pasar reguler, investor asing membukukan transaksi jual bersih (net sell) Rp 57 miliar," kata Direktur PT Investa Saran Mandiri, Hans Kwee, Kamis (12/1/2017).
Pasar Amerika ditutup menguat pada akhir perdagangan didorong oleh sektor energi dan teknologi. Penguatan tersebut mengimbangi pelemahan sektor kesehatan setelah Presiden terpilih Donald Trump mengatakan perusahaan farmasi ‘mencekik pasien’ dengan memberikan harga obat yang tinggi.
"Dow Jones ditutup naik 0,5 persen ke level 19.954, sedangkan indeks S&P menguat 0,28 persen ke level 2.275, dan Nasdaq menguat 0,21 persen ke level 5.563," ujar Hans.
Pasar Eropa ditutup menguat pada akhir perdagangan, terlepas dari pelemahan sektor kesehatan, indeks FTSE 100 Inggris ditutup menguat 0,21 persen dan melanjutkan reli ke level tertinggi baru. Indeks mencatat reli di hari ke-12 dan merupakan reli terpanjang dalam sejarah. Di sisi lain, saham ritel kembali menjadi fokus menyusul kinerja positif dari saham peritel Inggris. DAX menguat 0,54 persen ke level 11,646 dan CAC menguat 0,01 persen ke level 4,888.
Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) oleh Bank Indonesia menunjukkan kegiatan usaha pada kuartal IV 2016 tumbuh lebih rendah dibandingkan kuartal sebelumnya. Ini tercermin dari Saldo Bersih tertimbang (SBT) sebesar 3,13 persen, lebih rendah dibandingkan 13,20 persen pada kuartal III 2016. Sejalan dengan hal tersebut, maka tingkat penggunaan tenaga kerja pada kuartal IV 2016 juga menurun. Hal ini terindikasi dari nilai SBT penggunaan tenaga kerja sebesar minus 1,93 persen, terkontraksi dibandingkan minus 1,85 persen pada kuartal sebelumnya.
Adapun kinerja sektor industri pengolahan pada kuartal IV 2016 terpantau tetap meningkat dengan SBT 1,44 persen, lebih tinggi dibandingkan 1,09 persen pada kuartal III 2016. Ini sejalan dengan nilai Purchasing Managers Index (PMI) SKDU kuartal IV 2016 yang berada pada level ekspansi sebesar 50,91 persen, naik dari 48,74 persen pada kuartal III 2016. Sementara itu, secara kuartalan kegiatan usaha
diperkirakan meningkat pada kuartal I 2017. Ini tercermin dari SBT perkiraan kegiatan usaha pada kuartal I 2017 yang mencapai 6,73 persen.
Baca Juga: Agung Podomoro Teken MoU dengan Samsung Electronic
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
Terkini
-
Meski Ada Israel, Airlangga Ngotot Indonesia Tetap Masuk Keanggotaan OECD
-
Harga Minyak Menguat Lagi: AS Bersiap Tambah Pencegatan Kapal Tanker Venezuela
-
Cara Mendapatkan Promo Shopee 12.12, Trik Jitu Biar Gak Kehabisan Diskon
-
Harga Tiket Pesawat Meroket Meski Pemerintah Bilang Ada Diskon Nataru, Apa yang Terjadi?
-
Progres Pemulihan Listrik Pasca-Bencana: Aceh 33 Persen
-
OJK Proses Izin Dua Calon Lembaga Bursa Aset Kripto, Siapa Saja?
-
Diminta OJK Perbanyak Porsi, Proyeksi Keuangan Hijau Bakal Naik pada 2026
-
Mentan Amran: Korban Bencana Sumatra Harus Dibantu, Negara Memanggil!
-
Rupiah Masuk Zona Hijau, Dolar Amerika Loyo ke Rp16.667
-
IHSG Bergerak 2 Arah di Awal Sesi Hari Ini, Tapi Cenderung Melemah